Palembang (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) tahun ini akan mengeluarkan uang pecahan senilai Rp2.000, karena masyarakat yang membutuhkan uang pecahan di bawah Rp10.000 semakin banyak, kata Direktur Direktorat Pengedaran uang BI, Djoko Sutrisno, Kamis. "Kita juga ingin menghemat biaya cetak, dan berdasarkan survei kami terakhir, ternyata kebutuhan masyarakat itu yang Rp10.000 ke bawah malah banyak," ujarnya di Palembang. Menurut dia, kalau BI mengeluarkan yang pecahan seribu itu lembarnya banyak, kalau mengeluarkan puang Rp2.000 akan bisa menghemat selembar. "Jadi, biaya untuk mencetak uang lebih hemat," katanya, seusai bertemu dengan Guubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Syahrial Oesman, guna menyampaikan surat dari Gubernur BI mengenai penyelesaian permasalahan pencipta dan hak cipta atas lukisan SMB II. Ia mengatakan, uang pecahan dua ribuan yang akan dikeluarkan BI tersebut bergambar pangeran Antasari. "Kita ingin memperkenalkan pahlawan nasional yg sudah menjadi kebanggaan masing-masing daerah, jadi selama ini pahlawan dari Kalimantan belum pernah kita cantumkan dalam uang," ujarnya. Mengenai kapan uang pecahan duaribu itu akan dikeluarkan, ia menyatakan, belum mengetahui secara pasti, tapi kemungkinan pada akhir tahun. Dikatakannya, dengan diedarkannya uang pecahan Rp2.000, maka BI tidak akan menarik uang pecahan Rp1.000, karena uang pecahan baru itu berfungsi sebagai pendamping. Uang pecahan Rp2.000 yang akan dicetak itu mungkin formatnya hanya sedikit berbeda, karena yang penting bisa masuk dalam dompet, katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007