Kupang (ANTARA News) - Pembangunan 5.000 unit rumah untuk WNI eks-Timor Timur (Timtim) di Kabupaten Belu, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS) dan Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah hampir rampung, kata Kasum TNI, Letjen TNI Endang Suwarya. "Sudah hampir rampung, dan diperkirakan lebih cepat satu bulan dari jadwal yang ditetapkan," kata Kepala Staf Umum (Kasum) TNI itu di Kupang, Kamis, usai meninjau lokasi pembangunan rumah Warga Negara Indonesia (WNI) eks-Timtim di Kabupaten Belu, daerah yang berbatasan langsung dengan Timtim. Kasum TNI mengemukakan hal itu saat bersama sejumlah perwira tinggi Mabes TNI, serta Dirjen Bantuan dan Jaminan Sosial (Banjamsos), Gazali Husni Situmorang, meninjau lokasi pembangunan rumah WNI eks-Timtim di Kabupaten Belu. Belu merupakan daerah yang paling banyak menampung WNI eks Timtim, sehingga dari 5.000 unit rumah, ada sebanyak 3.861 unit diantaranya berlokasi di Kabupaten Belu. Sisanya, sebanyak 1.000 unit rumah, dibangun di Kabupaten Kupang, dan 54 unit di TTU, serta 85 unit di TTS. Ribuan unit rumah itu berada di 48 titik kawasan pemukiman. Sebanyak 41 titik di Belu, empat titik di Kupang, dua titik di TTS dan satu titik di TTU. Jenis rumah semi permanen berukuran 5 x 6 meter. Sesuai nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Sosial dan Panglima TNI, yang ditandatangani 6 Oktober 2006, TNI di jajaran Korem 161/Wirasakti Kupang dipercayakan membangun rumah untuk WNI eks-Timtim itu. Menteri Sosial, Bachtiar Chamsyah, SE, hanya memberi waktu enam bulan terhitung Nopember 2006 hingga April 2007 kepada satuan TNI untuk membangun 5.000 unit rumah itu. Pemerintah mengalokasikan dana senilai Rp14,4 juta per unit, sehingga total dana mencapai Rp72 miliar untuk 5.000 unit rumah di empat kabupaten. Endang mengemukakan, gembira saat menyaksikan pembangunan ribuan unit rumah itu karena dapat dikerjakan dalam waktu yang lebih cepat dari target yang diberikan pemerintah, namun kualitasnya tetap terjaga. "Sungguh menggembirakan dan kelihatannya bisa dirampungkan satu bulan lebih cepat dari target waktu yang ditentukan. Kualitasnya cukup bagus berkat karena partisipasi masyarakat dan pemerintah daerah," ujarnya. Menurut dia, ketekunan prajurit TNI dalam membangun ribuan unit rumah itu mengindikasikan kemampuan untuk membangun lebih banyak lagi rumah yang dibutuhkan masyarakat. Apalagi, ia menilai, partisipasi masyarakat dan dukungan pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan rumah bagi WNI eks Timtim itu cukup baik. "TNI siap untuk selalu membantu masyarakat, komitmen itu tetap dipertahankan. Tampaknya demikian, nanti Departemen Sosial yang akan menyampaikan program lanjutannya," demikian Endang, menanggapi tentang rencana penambahan 3.000 unit rumah di tahun anggaran 2007. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007