Predikat WTP itu merupakan modal untuk meningkatkan status Unesa dari BLU (badan layanan umum) menjadi PTN-BH,"
Surabaya (ANTARA News) - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menargetkan menjadi perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH) pada 2018, karena laporan keuangan Unesa sudah memperoleh penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

"Predikat WTP itu merupakan modal untuk meningkatkan status Unesa dari BLU (badan layanan umum) menjadi PTN-BH," kata Rektor Unesa Prof Dr Warsono MS di sela Rapat Terbuka Senat dalam puncak Dies Natalis ke-51 di kampus setempat, Selasa.

Didampingi Wakil Rektor I Unesa, Dr Yuni Sri Rahayu, ia menjelaskan WTP merupakan salah satu dari tiga syarat untuk menjadi PTN-BH. Dua syarat lainnya adalah akreditasi institusi dan modal awal dalam bentuk PNBP (penerimaan negara bukan pajak).

"Kalau akreditasi institusi yang wajib A itu, Insya-Allah bisa tercapai sebelum tahun 2018, karena masa akreditasi kami yang saat ini B memang akan berakhir pada 2018, jadi sebelum itu sudah harus ada proses untuk berubah," katanya.

Perubahan akreditasi institusi dari B ke A itu ada tujuh standar, diantaranya kualitas lulusan, tata kelola keuangan (WTP), kualitas sumberdaya manusia (master, doktor, dan guru besar), kerja sama, hilirisasi penelitian, pengabdian masyarakat, dan sebagainya.

"Untuk memenuhi standar itu memang masih banyak yang harus kami benahi, tapi saat ini sudah ada 35 persen dari 91 prodi yang kami miliki sudah berakreditasi A, sehingga tinggal yang belum perlu ditingkatkan. Rinciannya, ke-91 prodi itu meliputi D3 berjumlah 12 prodi, S1 60 prodi, S2 13 prodi, dan S3 ada enam prodi," katanya.

Sementara itu, jumlah dosen mencapai 925 orang dan mahasiswa mencapai 29.276 orang, sehingga rasio dosen dengan mahasiswa adalah 1:31. "Dari 927 dosen itu tercatat 53 guru besar, 228 doktor, 644 magister," katanya.

Yang jelas, katanya, Kemenristekdikti sudah punya Renstra Peningkatan Akreditasi. "Artinya, universitas yang berakreditasi C harus berubah menjadi B, sedangkan yang B harus berubah menjadi A, termasuk Unesa di dalamnya," katanya.

Namun, syarat yang paling sulit itu justru untuk modal awal berbentuk PNBP yang harus mencapai 2-3 kali anggaran tahunan agar bisa mandiri. "Sulitnya itu terkait budaya kerja," kata Guru Besar bidang PPKN (Pancasila) itu.

Terkait PNPB itu, pihaknya akan meningkatkan kerja sama riset dengan universitas asing dan hilirisasi riset serta publikasi riset pada jurnal berskala internasional. "Kalau kerja sama dengan universitas asing, kami sudah memiliki kerja sama dengan Jepang, Tiongkok, Taiwan," katanya.

Dalam puncak Dies Natalis ke-51 Unesa itu, dosen Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Unesa, Arie Wardhono PhD, menyampaikan pidato ilmiah bertajuk "Beton Geopolymer, Teknologi Beton Ramah Lingkungan".

"Industri semen menyumbang 5-7 persen emisi gas rumah kaca yang menimbulkan pemanasan global, karena itu saatnya untuk menggunakan alternatif semen yakni abu terbang (fly ash) yang berasal dari limbah pembangkit listrik berbahan batu bara, tapi 100 persen bisa menggantikan semen," katanya.

Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015