Hebron (ANTARA News) - Ribuan warga Palestina berkumpul di Hebron, Sabtu, untuk memakamkan 14 jasad pria, yang diserahkan Israel setelah dibunuh atas dugaan melakukan penyerangan.

Israel menyerahkan 23 jasad warga Palestina pada Jumat sebagai upaya meredakan ketegangan. Di antara seluruh jasad tersebut, 14 di antaranya berasal dari kota di Tepi Barat selatan.

Masjid Al-Hussein dipadati warga ketika 14 jasad terbungkus bendera Palestina itu diperlihatkan sebelum dishalatkan.

Kerabat mencium dahi almarhum, yang beberapa tertutup bendera Hamas atau kelompok jihad lain.

Shalat diadakan di satu-satunya stadion di Hebron, berdekatan dengan Al-Hussein, saat ratusan warga lain menunggu di luar masjid itu di tengah udara dingin.

Hujan lebat turun saat satu per satu jasad pria Palestina tersebut dibawa keluar dari masjid dan disambut lantunan "Tiada Tuhan selain Allah" dari warga yang hadir.

Beberapa orang tidak bisa menahan air mata mereka, sedangkan sebagian lainnya mengangkat bendera dari berbagai faksi Palestina.

Basel Sadr (20), merupakan salah satu yang dimakamkan.

Ia ditembak mati pada 14 Oktober 2015 di dekat Kota Tua Jerusalem setelah polisi menyatakan ia mencoba menusuk pasukan keamanan.

Tidak lama sebelum pemakaman, para perempuan berkumpul di rumah Sadr untuk membaca ayar Quran di hadapan tubuhnya yang terbungkus bendera Palestina, sementara ibu dan saudara perempuannya menangis sambil memeluk tubuhnya.

"Bassel adalah martir pertama (dari Hebron) yang jasadnya ditahan Israel selama 80 hari," kata ayah Sadr kepada AFP.

Pemakaman warga Palestina lain akan dilaksanakan pada Sabtu di seluruh Tepi Barat.

Sejak gelombang kekerasan meletus pada awal Oktober, 138 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel. Sebagian besar dibunuh saat akan menyerang warga Israel.

Israel tidak selalu mengembalikan jenazah para penyerang itu dengan segera.

Seorang juru bicara militer mengatakan setelah penyerahan jasad pada Jumat, sebanyak total 76 jenazah telah dikembalikan, sementara dua jenazah lain masih ditahan.

Polisi kemungkinan masih menahan lebih banyak jasad, kata dia.

Sumber Palestina menyatakan Israel masih menahan 17 jasad, termasuk 15 warga Palestina dari Jerusalem Timur.

Sebanyak 20 warga Israel, seorang warga Amerika, dan seorang warga Eritrea juga terbunuh dalam kerusuhan, demikian AFP.

(Y013)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016