Singapura (ANTARA News) - Harga minyak terus turun hingga mendekati 33 dolar AS per barel di perdagangan Asia pada Kamis, akibat meningkatnya persediaan energi AS dan melemahnya mata uang Tiongkok.

Pada pukul 06.15 GMT, patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, turun 88 sen atau 2,59 persen menjadi 33,09 dolar AS per barel, terendah sejak menyentuh 32,40 dolar AS pada Desember 2008 selama krisis keuangan global.

Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari, patokan Eropa, turun 1,46 dolar AS atau 3,5 persen, pada 32,77 dolar AS per barel.

Brent telah ditutup di bawah 35 dolar AS untuk pertama kalinya dalam lebih dari 11 tahun di 34,23 dolar AS per barel pada Rabu. Terakhir kali harga Brent sangat rendah pada Juli 2004.

Minyak menghapus keuntungan awal di jam perdagangan Asia setelah bank sentral Tiongkok, Peoples Bank of China (PBoC), pada Kamis, melemahkan yuan ke level terendah sejak Maret 2011, mengingatkan kembali penurunan pada Agustus yang memicu gejolak pasar.

Permintaan minyak mentah cenderung turun ketika dolar AS menguat terhadap mata uang negara pembeli. Tiongkok adalah konsumen energi terbesar di dunia.

Laporan mingguan Departemen Energi AS (DoE) pada Rabu menunjukkan penurunan tajam persediaan minyak mentah komersial AS sebesar 5,1 juta barel menjadi 482,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 1 Januari.

"Apa yang tak terduga adalah peningkatan persediaan besar bensin dan bahan bakar diesel -- penumpukan tingkat persediaan bensin adalah sebuah kejutan yang sangat besar," kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates, seperti dikutip AFP.

Stok bensin melonjak 10,6 juta barel dan produk sulingan, termasuk minyak diesel dan bahan bakar pemanas, naik sebesar 6,3 juta barel.

"Penambahan persedian produk-produk minyak telah menyebabkan tekanan pada harga minyak mentah, karena hal itu berdampak pada margin penyulingan dan mereka (penyuling) mungkin pada akhirnya memangkas permintaan mereka untuk minyak mentah," kata Lipow.

Data pemerintah juga menunjukkan kenaikan dalam produksi minyak mentah AS, sebanyak 17.000 barel per hari menjadi 9,22 juta barel per hari, kenaikan minggu keempat berturut-turut, dan peningkatan dalam persediaan di pusat minyak Cushing di Oklahoma, titik pengiriman untuk WTI.

(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016