Bandung (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) telah menerima laporan hilangnya sejumlah orang yang diduga kuat bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), serupa dengan kasus hilangnya dr. Rica.

"Isteri dan dua anak saya pergi meninggalkan rumah pada 28 Desember 2015. Saya sedang di kamar mandi ketika itu, isteri saya hanya mengatakan dia akan membawa anak saya ke dokter," kata Heriyadi Atmajaya (44), suami dari Winarti (42).

Heriyadi menambahkan bahwa isterinya, Winarti, ketika pergi juga membawa dua anaknya, Sri Putri Rahma (lahir 23 April 1998) dan adikanya Andi Permana (lahir 27 Februari 2006). Sri pelajar kelas tiga SMK Muhammadiyah Kota Garut dan Andi pelajar SDN Regol 6 Kota Garut.

Ia telah melaporkan kasus hilangnya anak dan isterinya ke Polres Garut pada. Namun, berhubung Polres Garut menyatakan kesulitan dalam menangani kasus tersebut, maka ia diminta untuk melapor ke Mabes Polri di Jakarta.

Oleh Mabes Polri, ia kemudian diminta untuk ke Polda Jabar.

Menurut Heriyadi, pembinaan terhadap anak dan isterinya oleh kelompok Gafatar telah dilakukan sejak setahun sebelumnya, sekitar bulan Agustus 2014, berdasarkan sejumlah bukti tertulis (buku harian) yang ditemukan dirumahnya.

Selama periode waktu tersebut, Winarti dan anak-anaknya tidak menunjukkan sikap terbuka menyangkut niatnya untuk akhirnya pergi meninggalkan rumah.

Mereka diam-diam saja, termasuk jika akan mengikuti semacam kegiatan pengajian, kata Heriyadi.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016