London (ANTARA News) - David Bowie semasa hidupnya sangat menikmati membaca buku saat memiliki waktu senggang.

Bowie, seperti yang dikutip dari laman The Telegraph, pernah berkata ia membaca saat sedang santai.

Pekan menyenangkan bagi musisi yang berpulang Minggu (10/1) akibat kanker ini adalah menghabiskan tiga sampai empat buku.

Kecintaan Bowie, yang menggandrungi buki cetakan pertama, pada karya sastra berasal dari orang tuanya.

Salah satu peristiwa paling berkesan bagi dirinya ada saat membaca Alan Ginsberg dan Jack Kerouac kala ia berusia 15 tahun: ia seperti mendapat penceraham dan berpikir untuk segera meninggalkan Bromley, sekolahnya.

Bowie bahkan membawa 400 buku ke Mexico saat pengambilan gambar "The Man Who to Earth" (1976).

"Saya takut setengah mati meninggalkan mereka di New York. Saya dikelilingi orang-orang cerdik dan tidak mau mereka mencolek satu pun buku saya," kata Bowie saat wawancara dengan Mr Showbiz pada 1997.

Ia pun membawa serta perpustakaannya saat tur musiknya.

"Saya bawa kabinet, perpustakaan keliling. Kelihatannya kayak kotak amplifier. Karena saat itu saya punya koleksi buku yang sangat bagus."

Penulis kesukaannya beragam, mulai dari Alan Ginsberg, William Borough hingga Stephen King, yang membuatnya ketakutan.

Ia menyukai penulis asal Inggris Raya, seperti Martin Amis ("lucu"), Peter Ackroyd ("ada sejenis mistis di karyanya. Saya baca semua bukunya") dan Julian Barnes ("saya suka dia. Dunia lain").

Seleranya beragam, Bowie menggemari "A Confederancy of Dunces" dari John Kennedy dan "Puckoon" karya Spike Milligan.

David Bowie meninggal di usia 69, setelah 18 bulan melawan kanker, seperti yang diumumkan melalui akun media sosial resmi sang musisi.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016