Mataram, NTB (ANTARA News) - Seorang pelajar bernama Fajar Haitami (16), asal Mapak Indah, Kelurahan Sekarbela Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, digiring ke luar dari bandara oleh polisi karena diketahui mengantongi tiga butir peluru saat pemeriksaan di Ruang X-ray, Bandara Internasional Lombok.

Kabid Humas Polda NTB AKBP Tri Budi Pangastuti membenarkan bahwa pelajar yang hendak berangkat tujuan Surabaya itu sudah diamankan di Mapolres Lombok Tengah.

"Sudah diamankan, dan langsung digiring ke Mapolres Lombok Tengah untuk diperiksa lebih lanjut," kata Tri Budi kepada wartawan, hari ini.

Pria yang mengaku kuliah di Stikes Yarsi Mataram itu hendak berangkat ke Malang bersama rekannya untuk menjalani praktik "nurse". Menggunakan penerbangan Lion Air dengan kode JT-649 tujuan Lombok-Surabaya, Fajar berangkat pada Kamis.

"Dia diamankan Kamis siang (14/1) sekitar pukul 14.30 WITA oleh pihak keamanan bandara," ujarnya.

Awal pengamanan dilakukan saat Fajar melalui pemeriksaan X-rat bandara, sambil bercanda dengan rekannya, ia mengatakan bahwa ada bom dalam tas, hal itu kemudian didengar petugas yang kemudian langsung menggelandangnya ke ruang piket "security" untuk diperiksa.

Saat diperiksa, pihak pengamanan menemukan tiga butir, satu butir kaliber 5,56 mm dengan kode TG dan dua kaliber 5,56 mm dengan kode LO. "Saat diperiksa tasnya, pihak pengamanan menemukan tiga pucuk peluru berjenis kaliber," ucap Tri.

Remaja itu mengaku ketiga butir peluru didapatkannya selagi dia berada di Bima. Peluru itu dipungutnya saat terjadi kerusuhan akhir 2014 di Bima.

"Itu pengakuannya, lebih lanjut keterangannya masih didalami," kata Tri Budi.

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016