Jakarta (ANTARA News) - Jakarta yang baru saja tergenang banjir ternyata mengalami defisit hebat dalam hal penyerapan air karena dari kebutuhan satu juta sumur resapan, nyatanya hanya terdapat 29.023 sumur yang tersebar di lima kawasan kecuali Jakarta Utara. Fatchy Muhammad, dari Masyarakat Air Indonesia, memperkirakan setidaknya Kota Jakarta membutuhkan satu juta sumur resapan untuk mengurangi limpasan air hujan yang tak lagi bisa ditampung sungai serta waduk atau danau. "Kami menggunakan Kali Mampang sebagai sampel perhitungan, dengan ukuran sumur 1 meter x 1 meter dan kedalaman 5 meter, kawawan Kali Mampang membutuhkan 60.000 sumur serapan di perumahan dan 30 ribu di 20 persen ruas jalan," kata Fatchy kepada ANTARA News, di Jakarta, Jumat. Dengan asumsi Kali Mampang membutuhkan 90 ribu sumur resapan, lalu digandakan sesuai dengan jumlah sungai yang melintasi Jakarta yaitu delapan sungai dan beberapa sungai sodetan, maka Fatchy memperkirakan Jakarta membutuhkan minimal satu juta sumur resapan air. Keberadaan Kali Mampang sendiri, masih menurut dia, sangat istimewa karena kali itu merupakan satu-satunya kali yang 95 persen bagiannya berada di kawasan DKI Jakarta. "Daerah tangkapan Kali Mampang yang seluas 30 km persegi hampir semuanya atau sekitar 95 persen berada di Jakarta Selatan, sehingga pengaturannya bisa secara maksimal dilakukan oleh Pemprov Jakarta. Berbeda dengan sungai-sungai lain yang hulu dan alirannya kebanyakan berada di luar Jakarta," kata dia. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Kali mampang merupakan kali dengan delta debit di musim kemarau dan hujan sangat besar, kapasitasnya sekitar 20 meter kubik per detik. "Pada musim hujan Februari 2007 (selama 5 hari terkumpul curah hujan hingga 545 mm), dan luapannya bahkan meruntuhkan dinding Telkom Jalan Gatot Subroto dan menggenangi Perumahan Dinas para menteri di Widya Chandra," katanya. Fatchy berharap Pemprov DKI Jakarta memusatkan gerakan sumur resapan di kawasan Kali Mampang, agar ketika curah hujan 200 mm/hari datang, Kali Mampang tidak meluap. Kenyataan yang ada sekarang adalah ketika hujan turun dengan curah 50 mm/hari saja, kali sudah meluap dan air menggenang. Sumur resapan adalah salah satu "obat" bagi krisis air di Jakarta, yang ketika musim penghujan menjadi banjir dan musim kemarau terjadi kekeringan. "Sumur resapan adalah satu obat untuk dua penyakit, dan dengan sumur resapan, banjir Jakarta bisa dikurangi," demikian Fatchy. Kemampuan sumur air menampung air hujan memang beragam, di kawasan punggung bisa antara 40-100 meter kubik/jam, sedangkan di kawasan lembah kemampuannya hanya 10-30 meter kubik/jam. Namun rata-rata daya tampung sumur serapan adalah 40-50 meter kubik per jam, tergantung kontur daerah, ketinggian, dan kemampuan serap.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007