Kupang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengimbau masyarakatnya yang mendiami kawasan perbatasan agar selalu mewaspadai kemungkinan terjadi penyusupan kelompok pemberontak dari Timor Timur (Timtim). "Imbauan untuk selalu waspada sudah sering kami sampaikan, baik secara langsung saat berkunjung ke sana maupun melalui aparat kecamatan dan desa," kata Bupati Belu, Drs Joachim Lopez, di Kupang, Kamis. Ia mengatakan, sebagian besar wilayah Kabupaten Belu berbatasan langsung dengan negara tetangga Timor Timur dan masyarakat yang bermukim di kawasan perbatasan cukup banyak. Bahkan, lahan pertanian yang menjadi sandaran hidup terletak di kawasan tapal batas, sebagian lahan berada di wilayah Timtim sebagaimana rakyat Timtim memiliki lahan di wilayah IndonesiaI. "Harus ekstra hati-hati, terutama di saat kelompok pemberontak sedang dikejar-kejar aparat keamanan di Timtim. Ada kemungkinan mereka berupaya menyembunyikan diri di wilayah kita," ujar Lopez. Ia menambahkan, masyarakat Belu di kawasan tapal batas tetap diperbolehkan melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti bertani dan beternak serta aktivitas lainnya yang berkaitan dengan kehidupan keluarga. Hanya saja, katanya, setiap ancaman ataupun aksi-aksi mencurigakan yang diketahui harus segera mungkin dilaporkan kepada aparat keamanan penjaga perbatasan. "Jangan sampai ada penyusupan warga Timtim dianggap sepele hingga mencuat masalah di kemudian hari. Ada kemungkinan penyusupan warga Timtim karena berbagai faktor penyebab," ujarnya. Lopez menyebut faktor penyebab itu antara lain ancaman kelaparan akibat gagal panen yang dipicu rendahnya curah hujan di musim tanam akhir tahun 2006 hingga awal 2007, dan aksi pelarian kelompok pemberontak dari kejaran aparat keamanan di Timtim. Informasi yang berkembang di Kabupaten Belu, tambahnya, saat ini rakyat Timtim di daerah perbatasan makin kesulitan pangan karena kekeringan lahan pertanian, sementara pasokan bantuan kemanusiaan belum tiba. Informasi lainnya menyebutkan, pimpinan pemberontak, Mayor Alfredo Reinado, dan anak buahnya tengah bersembunyi di wilayah Suai Distrik Kovalima Timtim karena dikejar-kejar pasukan PBB yang bertugas memulihkan keamanan di negara baru itu. Lopez pun mengakui, ia mendapat informasi resmi dari sebuah sumber di Timtim yang menyatakan bahwa satu batalyon tentara Australia sudah menempati wilayah pengamanan di Distrik Suai. "Itu urusan intern negara Timtim, kami tidak perlu mencampuri urusan dalam negeri sebuah negara. Kami hanya perlu mewaspadai karena kekecauan di seberang dapat merembes ke daerah kita," ujarnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007