Jakarta (ANTARA News) - Pengembangan industri hilir minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) akan mendapat insentif yang banyak, karena pemerintah akan mengembangkan mekanisme insentif untuk mendorong berkembangnya industri hilir CPO di dalam negeri. Dirjen Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Departemen Perdagangan, Diah Maulida, di Jakarta, Jumat, mengatakan hal itu berkaitan dengan upaya pemerintah mendorong pertumbuhan industri hilir CPO. Menurut dia, kebijakan itu lantaran pasar ekspor CPO yang sudah ada saat ini jangan sampai ditinggalkan, mengingat persaingan ketat di industri minyak nabati, baik dari sesama produsen CPO sendiri maupun produsen minyak nabati lainnya, seperti bunga matahari dan kedele. "Kita harus tetap menjaga pasar yang ada jangan sampai ditinggalkan. Di dalam negeri industrinya (industri hilir CPO) diberi insentif yang kira-kira membuat mereka bisa berkembang supaya penyerapan (CPO) di dalam negerinya juga besar," kata Diah. Dikatakannya, pemerintah sebenarnya sudah punya payung hukum pemberian insentif untuk mengembangkan industri hilir CPO di dalam negeri yaitu berupa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2007 yang mengatur insentif PPh untuk industri tertentu dan atau di daerah tertentu, serta PP Nomor 7 Tahun 2007 yang mengatur pembebasan PPN produk strategis. Diah mengatakan industri CPO yang sudah ada tidak bisa begitu saja dialihkan menjadi industri hilir CPO, karena selain potensi ekspor CPO dan pasarnya besar, produsen CPO sendiri juga harus menghadapi kampanye negatif dari pesaingnya yaitu para produsen minyak nabati baik bunga matahari maupun kedele. "Mereka kan juga tidak ingin CPO kita mengisi kebutuhan kita. Jadi kampanye negatif itu harus kita perangi bersama-sama," katanya. Diah juga menyinggung rencana pemerintah dalam jangka panjang untuk mengembangkan produksi CPO di dalam negeri untuk mengantisipasi peningkatan permintaan seiring dengan berkembangnya industri hilir CPO kelak. "Jadi di `on-farm`-nya (perkebunan) juga harus dibenahi. Semua itu harus dilakukan dalam jangka panjang," katanya. Menanggapi kapan konsep pengembangan industri hilir CPO yang diminta Wapres M Jusuf Kalla akan diselesaikan, Diah mengatakan pihaknya bersama departemen dan instansi terkait masih melakukan perhitungan secara detail agar pasar ekspor CPO yang ada tidak ditinggal, namun industri hilir CPO bisa tumbuh dan berkembang di dalam negeri. "Skenario kebijakannya bisa ditanyakan ke Pak Benny Wahyudi (Dirjen Industri Agro dan Kimia Deperin). Intinya semua di Pak Benny," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007