Dili (ANTARA News) - PM Australia John Howard, Senin, mengatakan, pasukan Australia harus "menetralisir" ancaman dari pemimpin pemberontak Timor Leste, sementara ratusan orang melakukan protes terhadap pasukan yang dipimpin Australia yang mengejar dia. Mayor Alfredo Reinado sedang dikejar setelah pasukan elit Australia menyerbu pangkalannya di gunung di Same, 50km selatan ibukota Dili, Minggu. Empat pendukung Reinado tewas tapi ia terhindar dari penangkapan. Australia memimpin pasukan perdamaian internasional yang dikirim ke negara yang kacau itu tahun lalu setelah kerusuhan selama beberapa minggu, sebagian disalahkan pada Reinado, menewaskan paling tidak 37 orang dan menyebabkan 150.000 orang mengungsi. Pemerintah Timor Leste baru-baru ini memberikan persetujuan kepada pasukan itu untuk menangkap Reinado. Pemimpin pemberontak itu mengusulkan perundingan langsung tentang krisis itu setelah menolak menyerah kepada pasukan asing itu. "Kami ingin menahan orang itu dan kami mengharapkan penuh tujuan itu akan tercapai," kata Howard dalam wawancara televisi, Senin. "Tapi ia adalah seorang buronan. Ia melarikan diri, dan ia tidak memiliki pendukung di sekitarnya. Kegiatan-kegiatan yang terus dilakukannya adalah satu ancaman terhadap keamanan Timor Leste, dan adalah lebih baik ancaman itu diredamkan." Sekitar 500 orang sebagian besar pemuda turun ke jalan-jalan Dili, Senin , meneriakkan dukungan pada pemimpin pemberontak itu. Mereka melemparkan batu, membakar ban-ban mobil dan memblokir jalan-jalan di ibukota itu. Beberapa di antara mereka meneriakkan "Hidup Alfredo" sementara yang lainnya meneriakkan slogan-slogan "Tentara Australia, pulang" sebelum mengecam presiden Timor Leste dan perdana menteri karena mengizinkan serangan akhir pekan lalu. Polisi bersenjata dan para anggota pasukan keamanan internasional dikerahkan untuk membubarkan massa, kata seorang jurufoto AFP di lokasi itu. Pasukan menggunakan helikopter-helikopter dan patroli jalan kaki untuk menyisir lereng-lereng dan hutan sekiar Same untuk mengejar Reinado. ANTARA News mengutip sumber yang tidak disebut namanya di Dili mengatakan Reinado tidak cedera dan berada di satu daerah selatan Same, di mana ia memiliki pendukung. Satuan keamanan perbatasan Indonesia berada dalam keadaan siaga lebih tinggi untuk menghadapi kemungkinan Reinado berusaha memasuki daerah Nusa Tenggara Timur, kata seorang perwira senior kepada ANTARA News. Julio Guterres, seorang koresponden radio di kota Same mengemukakan kepada AFP bahwa bekas pangkalan Reinado telah dikepung oleh pasukan internasional tapi menambahkan satu tim dari Palang Merah Internasional diizinkan memasuki kota itu. Para pejabat di Timor Leste khawatir meletusnya kerusuhan, dan mungkin perang saudara, menyusul satu tindakan terhadap Reinado dan menjelang pemilihan presiden yang menurut rencaan akan diselenggarakan 9 April. Reinado ditahan atas tuduhan memiliki senjata setelah kerusuhan tahun lalu tapi melarikan diri dari penjara dengan lebih dari 50 narapidana lainnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007