Jakarta (ANTARA News) - Operator taksi, PT Blue Bird Tbk, mengaku siap bersaing dengan angkutan berbasis aplikasi dan optimistis masih menjadi pemimpin pasar di Indonesia.

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Purnomo Prawiro dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta Jumat mengatakan modalnya untuk kesiapan bersaing yakni memprioritaskan aspek keselamatan.

"Dengan perkembangan dan kompetisi industri yang terjadi dewasa ini, Blue Bird siap berkompetisi dan pengalaman kami bertahun-tahun membuktikan bahwa perusahaan justru tumbuh signifikan ketika ada kompetitor baru. Namun demikian, tentu persaingan harus terjadi dalam iklim industri yang berada dalam kesetaraan regulasi (same level playing field)," katanya.

Purnomo menambahkan pihaknya juga telah menerapkan aplikasi pemesanan taksi melalui aplikasi mobile pada 2011 untuk sistem operasi BlackBerry.

Saat ini, aplikasi bernama My Blue Bird tersebut juga tersedia di berbagai platform seperti Android dan iOS.

"Tentunya, aplikasi tersebut akan terus dikembangkan sesuai dengan teknologi dan kebutuhan pelanggan," katanya.

Dia menuturkan bermula hanya dengan dua armada untuk mendukung operasional bisnisnya, kini Blue Bird bertransformasi menjadi salah satu perusahaan terbesar di bidang transportasi penumpang dan jasa pengangkutan darat dengan 15 anak perusahaan serta mengelola sekitar 35,000 armada dan lebih dari 40.000 pengemudi dan staf.

Blue Bird beroperasi di hampir 20 kota di Indonesia seperti Jadetabek, Cilegon, Medan, Manado, Bandung, Palembang, Padang, Pangkalpinang, Batam, Bali, Lombok, Semarang, Surabaya, Pekanbaru, Makassar, Balikpapan, Solo dan Yogyakarta.

Purnomo menyebutkan pihaknya telah menyediakan akses bagi para pelanggan melalui jaringan distribusi ekstensif yang mencakup 75 pool dan lebih dari 590 titik penjemputan eksklusif di hotel, mal, pusat perbelanjaan, dan lokasi lainnya di seluruh Indonesia.

Dia menambahkan sejak 2014 Blue Bird meluncurkan taksi khusus bagi penumpang difabel Blue Bird Lifecare Taxi dan layanan taksi reguler dengan jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) untuk mengakomodasi kapasitas penumpang dan barang yang lebih besar pada Agustus 2015 lalu.

Dalam pengembangan SDM, dia mengaku Blue Bird juga melaksanakan pelatihan, tidak hanya dilakukan untuk memastikan para pengemudi memahami prinsip safety driving (mengemudi dengan selama) dalam menjalankan tugasnya, tetapi juga untuk membekali mereka dengan kemampuan nok teknis yang dibutuhkan.

Di samping itu, lanjut dia, Blue Bird juga melaksanakan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan, antara lain melalui program pemberian beasiswa kepada anak-anak pengemudi yang berprestasi dan lainnya

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016