Baturaja (ANTARA News) - Pabrik semen baru PT Gunung Pantara Barisan segera dibangun di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton pertahun.

"PT Gunung Pantara Barisan (GPB) segera didirikan di Desa Umpam dan Bandar Jaya Kecamatan Lengkiti, Ogan Komering Ulu (OKU)," kata Direktur Utama PT GPB Pemakarsa Sujono Tanoto saat rapat membahas amdal bersama Badan LIngkungan Hidup setempat yang dihadiri Camat Lengkiti, tokoh masyarakat, dan LSM Jejak Indonesia di Baturaja, Kamis.

Ia menjelaskan perusahaan berkomitmen terhadap lingkungan hidup, serta siap menerima tenaga lokal dengan prosentase 30 persen sesuai dengan kompetensinya.

"Kami telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat sekitar," katanya.

Menurut dia, rencana pembangunan pabrik semen ini didasari pada SK Bupati Ogan Komering Ulu No: 278/KPTS/593/XXXVII/2015 dan 503/004/XXXVII/2015 tentang rekomendasi pembangunan pabrik.

"Pabrik semen baru ini akan dibangun di atas lahan seluas 105 hektare yang lokasinya berada di Kecamatan Lengkiti. Total tenaga kerja yang bisa kami serap nanti sebanyak 707 orang," tegasnya.

Sementara untuk bahan kimia bekas seperti minyak pelumas, plastik, grease, powder dan reagen-reagen kimia akan dikelola bersama pihak terkait.

"Intinya keberadaan kami nanti diharapkan bisa bermanfaat buat masyarakat Ogan Komering Ulu," katanya.

Sementara Camat Lengkiti, Muklisin mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung rencana PT GPB membangun pabrik di wilayahnya, sebab dampak positifnya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya warga sekitar.

"Warga saya sebagian besar berprofesi sebagai petani dan sejak harga karet anjlok kehidupan mereka morat-marit. Jadi kalau nanti setelah berdiri pabrik semen ini mampu menyerap tenaga lokal seperti dijanjikan, maka kehidupan masyarakat sekitar diharapkan bisa lebih baik," katanya.

Pihaknya sangat berharap manajemen PT GPB proaktif mensosialisasikan kepada masyarakat perihal rencana tersebut, sehingga tidak ada gejolak dikemudian hari.

"Selain itu pengelolaan limbahnya juga harus benar-benar diperhatikan dengan baik sehingga tidak merugikan masyarakat sekitar," katanya.

Sementara Kepala Badan Lingkungan Hidup Ogan Komering Ulu Iskandar Zulkarnain menambahkan persoalan limbah dan amdal akan menjadi perhatian serius instansinya.

"Kita akan libatkan LBH provinsi untuk melakukan uji Amdal dan memantau pengelolaan limbah PT GPB, sehingga masyarakat nanti tidak dirugikan," ujarnya.

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016