Sidoarjo (ANTARA News) - Setelah tiga hari berhenti beraktivitas lantaran cuaca hujan dan tanggul jebol, Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur Panas (PSLS) Sidoarjo kembali melakukan insersi bola-bola beton (bolton) ke pusat semburan dari proyek PT Lapindo Brantas Inc., dan hingga Minggu sore sejumlah 23 rangkaian bolton sudah berhasil masuk. Menurut Juru Bicara Timnas PSLS, Rudi Novrianto, akhir-akhir ini hujan terus melanda Sidoarjo dan sekitarnya, khususnya di dekat semburan yang mengakibatkan tanggul cincin yang sebelah utara jebol, sehingga lumpur meluber ke titik pelepasan bola beton. "Aktivitas insersi memang dihentikan sampai proses perbaikan tanggul selesai. Timnas kesulitan memperbaiki tanggul, karena faktor hujan yang terus turun di Porong. Namun perlahan-lahan tanggul cincin yang jebol itu bisa diatasi. Luapan lumpur yang mengarah ke titik pelepasan bola-bola beton sudah ditanggulangi," katanya. Selain itu, ia menambahkan bahwa selesainya perbaikan pondasi crane bolton, juga membuat aktifitas insersi bola-bola berjalan lancar. Total bola yang sudah masuk hingga kini sekitar sekitar 169 untaian dari 367 untaian yang direncanakan. Insersi bolton ke pusat semburan tampaknya mulai berdampak positif, yakni volume air yang keluar bercampur lumpur dari pusat semburan menurun, katanya. Volume air di pusat semburan yang semula 40 persen air 60 persen lumpur, pasca-insersi bolton turun menjadi 30 persen. Ketua Tim Insersi HDCB (High Density Chained Ball) Institut Teknologi Bandung (ITB), Bagus Endar, mengatakan bahwa penurunan volume air ini dapat dilihat dari beberapa alat sensor yang dipasang di sekitar kawah semburan, namun penurunan itu belum begitu signifikan. "Sejak Sabtu (10/3) memang terjadi pengurangan pada volume air yang keluar bersama lumpur dari pusat semburan. Turunnya volume air itu menyebabkan kenaikan gas H2S yang dulu sebelum insersi HDCB kisaran 7-9 ppm, tetapi sejak insersi ini gas semakin naik antara 13-19 ppm," katanya. Namun demikian, menurut dia, fenomena ini masih dalam evaluasi tim ITB apakah hal ini merupakan dampak dari insersi atau bukan. Selain itu, lanjut dia, Tim ITB juga terus melakukan monitoring terhadap gejala-gejala yang timbul di sekitar semburan. Dari gejala-gejala yang ada ini menunjukkan perkembangan positif atau bahkan akan menimbulkan hal yang baru. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007