Komisi VII meminta Direktur Utama PT Pertamina Persero Dwi Soetjipto memberikan penjelasan tertulis terkait dengan sinergi antara program `Refinery Development Master Plan`-`Grass Root Refinery` dan program konversi BBM menjadi BBG,"
Jakarta (ANTARA News) - Komisi VII DPR RI memberikan lima pesan kepada PT Pertamina Persero dalam usai melakukan rapat dengar pendapat (RDP) di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa.

"Komisi VII meminta Direktur Utama PT Pertamina Persero Dwi Soetjipto memberikan penjelasan tertulis terkait dengan sinergi antara program Refinery Development Master Plan-Grass Root Refinery dan program konversi BBM menjadi BBG," kata Ketua Komisi VII Gus Irwan Pasaribu.

Kedua, Komisi VII meminta Dirut Pertamina menerangkan secara tersurat tentang RDMP terkait dengan Bauran Energi Primer seperti yang ada dalam Pasal 9 Ayat f PP Nomor 79 Tahun 2014.

Komisi yang mengurusi bidang energi, riset, dan teknologi, serta lingkungan hidup ini juga ingin Dwi Soetjipto mempertimbangkan efisiensi biaya distribusi dalam pembangunan peta jalan (road map) kilang baru.

"Keempat, kami meminta PT Pertamina memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada tanggal 27 April 2016," kata Gus Irwan.

Selain itu, Komisi VII DPR RI menyatakan dukungan tas rencana RDMP yang dirancang Pertamina untuk memenuhi kebutuhan BBM nasional melalui peningkatan kapasitas produksi dari 820.000 barel per hari saat ini menjadi 1.610.000 barel per hari pada tahun 2030 dengan memperhatikan biaya distribusi nasional.

Adapun RDP antara Komisi VII DPR RI dan Pertamina pada hari Selasa (19/4) dilakukan untuk mendiskusikan tentang "road map" kilang, infrastruktur tangki timbun, dan cadangan BBM.

Selesai melakukan RDP, Dwi Soetjipto menegaskan bahwa pihaknya terus berusaha menjalankan fungsi demi kedaulatan energi nasional.

"Sebagai BUMN, kami mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah. Bagaimana memperbaiki sasaran pemanfaatan subsidi sekaligus menjaga daya beli masyarakat terhadap energi," tutur Dwi.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016