Dili (ANTARA News)- Aflredo Reinado, pemimpin pemberontak dari militer Timor Leste yang sedang diburu oleh pasukan Australia, menyatakan bahwa dirinya bersedia berunding, jika pengejaran terhadapnya dihentikan, kata salah seorang pembantunya, Selasa. "Jika mereka ingin melakukan dialog, itu mudah. Operasi itu harus dihentikan," kata pembantu itu, yang berbicara dengan Kantor Berita Prancis (AFP) tanpa bersedia disebut namanya, mengutip pernyataan Alfredo Reinado. Pembantu itu mengatakan, Reinado senang bahwa dua uskup baru-baru ini ditunjuk sebagai penengah untuk melakukan dialog. "Saya sangat senang," kata Reinado, yang dikutip oleh pembantu itu. "Gereja adalah satu lembaga independen, saya percaya mereka akan dapat memajukan dialog." Reinado tetap merupakan satu masalah bagi pemerintah Timor Leste, salah satu dari negara-negara terbaru dan termiskin. Negara itu menurut rencana akan melakukan pemilihan umum (pemilu) bulan depan, dan ada kekuatiran Reinado mungkin mengganggu pemungutan suara itu. Ia dikecam atas perannya dalam aksi kekerasan tahun lalu yang menewaskan paling tidak 37 orang, menyebabkan 150.000 orang mengungsi dan mengundang penggelaran pasukan perdamaian internasional di negara itu. Pasukan Australia mengepung pangkalan Reinado di pegunungan Februari 2007, dan menyerang beberapa hari kemudian, sehingga menewaskan empat pendukung bersenjatanya. Tapi, tentara yang membangkang itu lolos dari serangan itu, serta operasi pengejaraan yang dilakukan setelah serangan yang gagal menangkapnya. Pangkalan Reinado terletak di Same, sekitar 50km selatan ibukota Dili, dan pembantu itu mengatakan pemberontak itu meminta maaf atas penderitaan yang dialami penduduk kota itu akibat aksi militer itu. "Saya sedih dan hati saya menangis atas apa yang terjadi di Same, karena orang-orang yang tidak bersalah menjadi korban," katanya mengutip peryataan Reinado. Para pendukungnya melakukan unjukrasa di Dili dan di tempat-tempat lain setelah serangan militer itu, yang membuat Presiden Xanana Gusmao dalam pidato televisi memperingatkan bahwa tindakan keras keamanan akan dilakukan. Presiden itu memberikan persetujuan pasukan internasional untuk menangkap Reinado setelah menuduh dia mencuri senjata dari pos-pos polisi di perbatasan dengan Indonesia. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007