Boyolali, Jawa Tengah (ANTARA News) - Dua penerbangan maskapai Lion Air di Bandar Udara Adi Soemarmo, Surakarta, di Kabupaten Boyolali, terlambat sebagai dampak pemogokan kerja pilot-pilot maskapai penerbangan dengan jumlah pesawat terbang terbanyak di Indonesia itu. 

Dua penerbangan Lion Air yang terlambat itu adalah rute Solo-Balikpapan (JT-180) dan Solo-Jakarta (JT-537), sehingga ratusan pemakai jasa penerbangan mereka sempat memadati di ruang tunggu keberangakatan di Bandara Adi Soemarmo.

Menurut Aditya Yudha selaku Station Manager Lion Air Bandara Adi Soemarmo, keterlambatan penerbangan rute Solo-Balikpapan dengan nomor penerbangan JT-180 tersebut karena tehnis operasional.

"Namun, hal ini, merupakan kewenangan pihak manajemen Maskapai Lion Air. Kami tidak berhak memberikan keterangan soal ini," kata Yudha.

Menurut dia, penerbangan JT-180 Solo tujuan Balikpapan sesuai jadwal seharusnya berangkat pada pukul 07.00 WIB, tetapi baru dapat diberangkatkan pada pukul 12.05 WIB, sehingga mengalami keterlambatan empat jam lebih.

Kendati demikian, mereka menyatakan tetap memenuhi kewajibannya kepada pemakai jasa penerbangannya, sesuai ketentuan Kementerian Perhubungan.

Mulai dari suguhan penganan ringan pada keterlambatan satu jam perdana hingga kompensasi uang Rp300.000 per pemakai jasa penerbangan pada keterlambatan hingga empat jam atau lebih. 

"Penerbangan JT-180 Solo-Balikpapan membawa sebanyak 184 penumpang, sedangkan JT-537 Solo-Jakarta 200 penumpang berangkat pada pukul 12.15 WIB atau terlambat sekitar dua jam 30 menit dari jadwal," katanya.

Pada sisi lain, keterlambatan jadual penerbangan Lion Air akibat pilot-pilotnya mogok kerja itu tidak berdampak serius pada operasionalisasi Bandara Adi Soemarmo. 

Rini Sri Rahayu selaku Quality Management and Customer Service Section Head PT Angkasa Pura Adi Soemarmo, mengatakan, "Penumpang Lion Air menunggu di ruang tunggu keberangkatan dan semua tertampung dengan baik. Ratusan orang penumpangnya baru dapat diberangkat sekitar pukul 12.05 WIB."

Pewarta: Bambang Marwoto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016