Bogor (ANTARA News) - Kepolisian Resor Bogor Kabupaten, Jawa Barat libatkan psikolog untuk memeriksa kondisi kejiwaan BD (26) tersangka pemerkosaan dan pembunuhan seorang balita di Kampung Pabuaran Tonggoh, Kecamatan Ciampea.

"Kami meminta bantuan tim psikolog dari P2TP2A Kabupaten Bogor untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan tersangka," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Bogor AKP Aulia Djabar, kepada Antara, Jumat.

Aulia mengatakan, tes kejiwaan diperlukan untuk proses penyelidikan, guna mencari tahu modus pelaku terhadap korban yang masih berusia dua tahun dua bulan.

"Apakah pelaku memiliki sifat peadofil atau tidak, baru akan diketahui setelah pemeriksaan kejiwaan. Sekaligus mencari tahu apakah pelaku ada mengalami gangguan mental atau tidak," katanya.

Menurut Aulia, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka serta saksi-saksi, sekaligus mengumpulkan alat bukti. Hingga kini belum ada fakta baru yang terungkap dari keterangan tersangka maupun para saksi.

"Tidak ada unsur perencanaan, semua dilakukan spontan, nalurinya muncul dan menyetubuhi anak tersebut," katanya.

"Kita tidak temukan adanya video porno dalam telepon genggam pelaku, karena HP yang digunakannya telepon jadul (kuno)," kata Aulia.

Pelaku juga tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, ataupun obat-obat terlarang.

Pelaku dikenal sebagai sosok pria yang tertutup dan pendiam. Tidak banyak bergaul, masyarakat mengenal pelaku sebagai pemuda yang terbelakang.

BD ditetapkan sebagai tersangka pelaku pemerkosaan dan pembunuhan balita LN yang ditemukan tewas di belakang rumah tersangka. Sebelum ditemukan tewas, korban sempat dilaporkan hilang dari rumah.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016