London (ANTARA News) - Pebalap Tim Red Bull Daniel Ricciardo telah menyingkirkan kepedihan saat Grand Prix Monaco dan bersiap menghadapi pertarungan lain menghadapi Lewis Hamilton di Grand Prix Kanada di Montreal akhir pekan ini.

Dua pekan setelah menempati posisi start pertama Formula 1 untuk pertama kalinya, pebalap Australia Ricciardo kembali ke sirkuit dalam suasana hati penuh semangat.

Sementara juara dunia tiga kali Hamilton berambisi meraih gelar kelima di Grand Prix Kanada setelah meraih kemenangan pertama di Sirkuit Gilles Villeneuve.

Pebalap satu tim Hamilton di Tim Mercedes Nico Rosberg akan menjadi pebalap unggulan lagi di Kanada.

Tapi Ricciardo mengklaim mampu menjadi pesaing dua pebalap Mercedes, khususnya di lintasan tempat cuaca bisa menjadi penyamarata. Suhu udara diperkirakan akan dingin disertai hujan.

"Sekarang saya sudah melupakan Monaco. Saya hanya ingin kembali ke mobil," kata pebalap Australia, Ricciardo, di sosial media.

"Kau akan melihat intensitas yang sama yang kau lihat di Monaco. Saya berencana menjaga itu dan tidak membiarkan hal lain menghalangi," kata Ricciardo, yang rekan pebalap senegaranya Max Verstappen (18) menang di Barcelona.       

Spesifikasi terakhir mesin Renaults, yang dipakai Red Bull bersama merek Tag Heuer, telah membuktikan dorongan tenaga bagus untuk membantu memperpendek jarak dengan pebalap lain.

Kanada telah menjadi rollercoaster bagi Ricciardo pada masa lampau. Kemenangan pertamanya pada 2014 yang diikuti dengan penempatan posisi ke-13 ketika Hamilton memenangi posisi start pertama. DIa menempati posisi ke-15 pada 2013.

Hamilton mempunyai momentum dari Monaco dan terkenal sebagai penguasa Montreal sementara Rosberg yang mengumpulkan total poin 24 ingin kembali meraih posisi pertama setelah dua perlombaan tanpa naik podium.

Kemenangan lainnya akan menyamakan posisi Mercedes dan Red Bull pada daftar sepanjang masa, dengan masing-masing pada 51, meskipun sang juara mengetahui adanya tekanan.

"Hal utama yang kami ambil (dari Monaco) adalah ancaman yang sangat nyata dari Red Bull," kata Manajer Tim Mercedes Toto Wolff.

"Butuh strategi yang berani, dorongan besar dari Lewis dan bahkan sedikit keberuntungan dengan pitstop Daniel yang lambat untuk mengantarkan kami pada kemenangan," ujar Wolff.

"Kami tidak punya ruang bernafas di kejuaraan ini."

Sementara Tim Ferrari berharap dapat menambah tekanan setelah janji awal mereka runtuh. Di Monaco, dengan Kimi Raikkonen yang berhenti dan Sebastian Vettel pada posisi keempat, merupakan hasil terburuk Ferrari pada musim ini.

Kedua pebalap Ferrari itu bisa mengharapkan keuntungan dari pembaruan power unit di sirkuit Gilles-Villeneuve.

Tapi Raikkonen menganggap hasil sepanjang musim 2016 sebagai tipuan karena timnya tidak menang selama 12 tahun.

"Perlombaan-perlombaan tertentu yang kami sangat yakin akan cocok bagi kami telah bergeser sejak awal hingga sekarang pada musim ini dan seluruh perlombaan yang kami ketahui sulit bagi kami telah berada di depan kami," kata juara dunia tahun 2007 itu.

"Hanya melihat hasilnya tidak selalu memberitahumu cerita seluruhnya," katanya seperti dilansir kantor berita Reuters. (Uu.I026)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016