Ketua Umum RAR Herman Rivai mengatakan ada sekitar 1.000 paket takjil yang dibagi pada sesi pertama. "Pada sesi berikutnya ada 1.000 paket lagi pada lain hari," kata Herman disela pembagian takjil.
Pria yang akrab disapa Meneer ini menyebut, sumber pembelanjaan takjil berasal dari swadaya anggota RAR serta bersumber dari sejumlah donatur. "Kesempatan partisipasi takjil kami buka dalam seminggu. Per paket takjil senilai Rp10.000. Alhamdulillah terkumpul 2.000 paket takjil yang akan dibagikan untuk dua sesi di hari berbeda," katanya.
Herman yang juga ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur ini menyebut dalam waktu 15-20 menit, 1.000 paket takjil ludes. "Selain kue, ada minuman kemasan, ada kolak dan lainnya," rincinya.
Pembagian tidak sampai memadatkan, apalagi memacetkan arus lalu lintas. "Teknis pembagian kami atur sedemikian rupa supaya tidak ada efek kemacetan. Kami membagi dari pedestrian," katanya.
Untuk sampah juga tidak ada di lokasi pembagian. Ini karena kemasan langsung dibawa pengguna jalan yang menerima takjil. Selain pengendara motor, pengemudi mobil, pemulung yang kebetulan melintas.
Warga Waru Sidoarjo Agus mengaku senang menerima takjil saat perjalanan pulang ke rumahnya di Sidoarjo. "Alhamdulillah. Setidaknya ini bisa untuk membatalkan puasa di jalan. Kalau ada komunitas, pihak lain yang mengadakan acara seperti ini tentu akan membantu orang yang berpuasa dan saat waktu berbuka sedang ada di jalanan," katanya. ***4***
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
