Mogadishu (ANTARA News) - Pertempuran sengit dilaporkan kembali berkobar di daerah pinggiran utara ibukota Somalia, Mogadishu, pada Kamis yang sempat tenang pasca-pertempuran sejenis ketika pasukan Somalia bersama Ethiopia terlibat baku tembak menggunakan mortirmaupun senapan mesin menghadapi kelompok perlawanan. "Pasukan pemerintah melancarkan serangan artileri. Kami berada dalam rumah kami dan sangat takut. Ada peluru nyasar di mana-mana. Sebagian besar orang melarikan diri dan yang lainnya terperangkap," kata Bashir Mohamed, penduduk daerah Gupta utara. Seorang koresponden AFP melaporkan, melihat dua tank Ethiopia bergerak menuju lokasi pertempuran lainnya di daerah pinggiran selatan Wadajir. "Ada tembakan senapan mesin dan senjata-senjata anti pesawat. Kedua pihak menggunakan semua senjata berat yang mereka miliki. Orang-orang lari," kata Hassan Mohamed, seorang penduduk Wadajir, kutip AFP. Ratusan warga Somalia yang ketakutan meninggalkan Mogadishu, Kamis, sehari setelah tindakan keras pemerintah memicu pertempuran seru di selatan ibukota itu, di mana sedikit-dikitnya 14 orang tewas, termasuk tentara-tentara yang diseret dan dibakar di jalan. PM Ethiopia, Ali Mohamed Gedi, dalam satu siaran radio memerintahkan penduduk sipil meninggalkan daerah-daerah Mogadishu selatan "demi alasan keamanan." Belasan orang juga dilaporkan tewas sejak Januari 2007, ketika pasukan gabungan Somalia-Ethiopia mengusir gerakan Islam dari Somalia selatan dan tengah, termasuk juga di Mogadishu. Namun, gerilyawan Islam dan faksi-faksi sekutunya menanggapi dengan perang gerilya yang mematikan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007