Serang (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto mengemukakan naiknya harga ikan, termasuk di Pasar Rau, Serang, Banten, karena faktor cuaca seperti banjir rob.

"Harga ikan naik karena rob," kata Siti Hediati Soeharto kepada wartawan saat melakukan peninjauan ketersediaan pangan beserta perwakilan dari Kementan dan KKP di Pasar Rau, Serang, Senin.

Sebagaimana diwartakan, sejumlah pembeli di Kota Kupang mengeluhkan harga ikan yang mengalami kenaikan drastis akibat cuaca buruk yang memaksa sejumlah nelayan tidak melaut.

"Naiknya hampir dua kali lipat. Bayangkan saja ikan cakalang yang besar yang biasanya hanya Rp60 ribu per ekor kini naik menjadi Rp120 ribu per ekor," kata Martina Seke seorang pembeli yang ditemui di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Oeba, Kota Kupang, Minggu (19/6).

Di samping itu, ikan cakalang yang berukuran kecil yang dijual ditempat yang sama juga menurutnya mengalami kenaikan dari harga biasa yang hanya mencapai Rp20 ribu per ekor kini menjadi Rp45 ribu per ekor.

Sementara di Sulawesi dilaporkan, cuaca di perairan teluk Gorontalo dan sekitar buruk, mengakibatkan harga ikan Laut di pasar tradisional Kabupaten Gorontalo mengalami naik.

Pantauan Antara, di pusat perbelanjaan Limboto dan pasar Limboto Kabupaten Gorontalo, harga berbagai jenis ikan seperti tude, oci, cakalang, tuna serta Baronang mengalami kenaikkan, jika dibandingkan sebelumnnya.

Arlin Yunus, pedagang ikan di Shopping Center Limboto mengaku, Kamis (16/6), kenaikan harga ikan laut dikarenakan cuaca buruk sehingga hasil tangkapan nelayan berkurang.

Sementara itu, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan harga ikan laut dan air tawar di daerah itu naik akibat cuaca buruk.

"Kenaikan harga ikan laut dikarenakan gelombang laut yang saat ini sedang tinggi sehingga nelayan tidak bisa melaut, akibatnya pasokan ke beberapa daerah menjadi minim," katanya.

Selain itu kenaikan harga ikan ini kata dia, juga terjadi pada berbagai jenis ikan air tawar yang diakibatkan tingginya permintaan masyarakat Rejanglebong yang dikarenakan dua faktor yakni karena masuknya bulan suci Ramadhan serta tingginya harga daging sapi di pasaran sehingga warga beralih mengonsumsi ikan.

Demikian pula harga ikan segar di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, naik Rp12 ribu per kilogram akibat gelombang tinggi sehingga nelayan tidak bisa melaut.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016