Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memberlakukan posko siaga lebaran hingga 12 Juli 2016.

"Kami memberlakukan posko siaga lebaran guna mengantisipasi kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Kamis.

Selama ini, cuaca di Kabupaten Lebak tidak menentu terkadang hujan terkadang kemarau.

Bahkan, dua hari lalu diguyur hujan dengan kapasitas ringan dan sedang.

Karena itu, pihaknya melakukan piket selama 24 jam di posko siaga lebaran karena khawatir terjadi banjir dan longsor.

Selain itu juga cuaca kemarau bisa menimbulkan kebakaran permukiman maupun hutan.

Saat ini, petugas kebencanaan dan relawan bersiaga di Posko Mandala, Rangkasbitung, Posko Bagedur Malingping dan Posko Sawarna Bayah.

"Semua petugas kebencanaan itu sebanyak 48 orang," katanya.

Menurut dia, petugas kebencanaan dapat membantu memberikan pertolongan evakuasi bagi masyarakat yang terkena bencana alam.

Sebab, seluruh posko siaga lebaran itu dilengkapi peralatan dasar kebencanaan, seperti tambang, senter, senso, pelampung, perahu, kendaraan operasional, logistik dan tenda.

Apabila, kebencanaan tersebut melanda wilayah Kabupaten Lebak maka petugas dan relawan bergerak cepat untuk melakukan evakuasi.

"Kami siaga di posko lebaran untuk pengurangan resiko kebencanaan agar tidak memakan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar," katanya.

Ia mengimbau wisata yang mengunjungi pesisir Pantai Sawarna dan Pantai Bagedur yang menikmati liburan lebaran agar tidak melakukan kegiatan berenang untuk mencegah kecelakaan laut.

Saat ini, cuaca pesisir pantai selatan yang berhadapan langsung dengan perairan Samudera Hindia memiliki karakter berbeda dengan pantai di Selat Sunda bagian utara.

Gelombang karakter pantai selatan selain cukup tinggi juga banyak karang-karang, sehingga berbahaya bagi pengunjung yang berenang di sekitar pantai itu.

"Kami minta wisatawan dapat mematuhi peringatan imbauan ini karena khawatir mereka tersapu gelombang tinggi," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016