Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Agung Laksono menyatakan, pembatalan pengadaan 550 laptop bagi anggota DPR didasarkan pada banyaknya reaksi publik dan juga reaksiinternal di DPR RI, di samping demi penghematan keuangan negara. "Keputusan ini sebaiknya dimaknai sebagai respon DPR atas reaksi publik," katanya seusai memimpin Rapim DPR di Gedung DPR/MPR/DPD Jakarta, Selasa. Agung juga mengemukakan, keputusan membataskan pengadaan laptop itu juga sebagai bentuk dari penghematan keuangan negara. Penghematan keuangan harus menjadi tekad semua pihak, terutama DPR. Agung mengemukakan, pembatalan itu telah dibicarakan dengan pimpinan fraksi-fraksi di DPR dan juga Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, walaupun sebenarnya proses yang telah dilalui sudah sesuai prosedur. Begitu juga alokasi anggarannya telah ditetapkan dalam APBN 2007 dan telah pula disetujui dalam Rapat Paripurna DPR pada Oktober 2006. Rapim DPR RI di Gedung DPR/MPR/DPR Senayan Jakarta, Selasa siang akhirnya membatalkan pengadaan 550 laptop senilai Rp12 miliar. Rapim dipimpin Ketua DPR Agung Laksono diikuti para Wakil Ketua DPR, yaitu Soetardjo Soerjogoeritno dan Zaenal Maarif, sedangkan Muhaimin Iskandar pada waktu yang sama sedang memimpin rapat paripurna DPR. Rapim juga diikuti Sekjen DPR Faisal Djamal. Mengenai anggaran dari APBN 2007 yang telah dialokasikan untuk pengadaan laptop senilai Rp12 miliar, Faisal Djamal mengemukakan akan digunakan untuk keperluan lain. Penggunaannya akan dibicarakan dengan fraksi-fraksi. Namun nilainya berkurang karena pihaknya telah memulai proses tender dengan memasang iklan di berbagai media cetak. Semestinya keputusan proses lelang pengadaan laptop itu akan dilaksanakan pada Rabu (28/3). Pimpinan DPR RI mendadak mengadakan rapat darurat di Gedung DPR/MPR/DPD di Senayan Jakarta, Selasa siang untuk menyikapi kontroversi pengadaan laptop untuk 550 anggota DPR RI. "Rapim untuk menyikapi persoalan ini," kata Wakil Ketua DPR Zaenal Maarif. Dia menganggap persoalan laptop ini sangat penting sehingga pimpinan DPR harus membahasnya dalam Rapim darurat. Zaenal telah menerima surat penolakan pengadaan laptop dari Sekjen DPP PDIP Pramono Anung.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007