Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) akan menambah pasokan elpiji khususnya untuk wilayah Jabodetabek dan Jabar sebanyak 30 persen dari pasokan normal harian guna mengatasi kelangkaan yang terjadi belakangan ini. Menurut Deputi Direktur Pemasaran Niaga Pertamina, Hanung Budya, pasokan normal untuk Jabodetabek 1.100 metrik ton per hari, sedangkan Bandung 280 metrik ton per hari. "Kami perkirakan pasar kembali normal dalam 3-4 hari," kata Hanung Budya di Jakarta, Rabu. Hanung berpesan masyarakat jangan panik dalam menyikapi kelangkaan elpiji belakangan ini karena Pertamina akan terus memasok hingga harga kembali normal. Akibat kekurangan pasokan, harga elpiji berkapasitas 12 kg merangkak naik dari Rp51.000 menjadi Rp55.000. Menurut Hanung, kelangkaan elpiji terjadi karena perbaikan rutin Kilang Balikpapan dan diperparah ganguan pasokan elpiji impor. "Sebenarnya, kami telah antisipasi dengan menambah impor hingga 14 kargo elpiji selama Maret-April 2007 atau tujuh kargo per bulan, namun secara kebetulan ada kelambatan impor elpiji sekitar 3-4 hari," katanya. Ia juga menambahkan, Pertamina berencana menambah impor dari tujuh menjadi 10 kargo per bulan, sehingga selama Maret-April 2007 tambahan impor elpiji menjadi 20 kargo. Tangki Timbun Kendala lainnya, lanjut Hanung, adalah keterbatasan kapasitas tangki timbun elpiji yang hanya 25.000 metrik ton. Menurut dia, dengan penjualan 3.500 metrik ton per hari, maka kapasitas tangki tersebut hanya cukup memenuhi kebutuhan selama tujuh hari. "Idealnya mencapai 50.000 metrik ton," ujarnya. Pertamina, lanjutnya, akan menambah kapasitas timbun elpiji di Indramayu, Jabar berkapasitas 10.000 ton yang diharapkan beroperasi Agustus 2007. Selain itu, pada tahun-tahun berikutnya,B Pertamina juga akan menambah tangki timbun di Jabar, Jateng, dan Jatim. "Hal ini juga dalam rangka persiapan konversi minyak tanah ke elpiji," katanya. Pada kesempatan itu, Pertamina juga memastikan tidak akan menaikkan harga elpiji berkapasitas 12 kg, meski harganya berada di bawah keekonomian. Saat ini, konsumsi elpiji nasional mencapai 1,1 juta ton per tahun yang disuplai 95 persen dari kilang Pertamina dan produksi kontraktor lainnya dan hanya lima persen dari impor.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007