Nunukan (ANTARA News) - Aparat kepolisian masih menyelidiki motif kematian korban yang mayatnya ditemukan telah membusuk dan mulai mengering di Jalan Pangeran Antasari Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Kasat Reskrim Polres Nunukan, AKP Suparno di Nunukan, Kamis mengemukakan, penyebab kematian korban masih dalam tahap penyelidikan apakah dibunuh atau bunuh diri karena masih menunggu hasil autopsi dari RSUD Kabupaten Nunukan.

"Kita belum tahu motif kematian korban karena mayatnya masih diautopsi di RSUD Nunukan," kata dia seraya menambahkan, penemuan mayat korban tersebut berkat laporan dari masyarakat yang pertama kali menemukannya pada Rabu (20/7) sekitar pukul 17.30 wita.

Suparno menyebutkan, berdasarkan identitas kependudukan (kartu tanda penduduk) yang ditemukan di saku celana korban bernama Bali Sasongko (45) berasal dari Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur dimana berada di Kabupaten Nunukan bekerja sebagai kepala tukang buruh bangunan.

Ia juga mengatakan, mayat korban yang mulai mengering itu kejadiannya diperkirakan telah lama sehingga membutuhkan pemeriksaan forensik untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Ketika menemukan mayat korban, dia mengutarakan, kepala sedang tertutup kasur yang terbuat dari karet busa dimana pintu rumah kost korban dalam keadaan terkunci dari dalam sementara radio dan rice cooker dalam keadaan menyala.

Rumah kos korban yang terdiri dari dua petak itu, Suparno juga menyatakan, petak yang satu dalam keadaan kosong dimana pintu keluar juga dalam keadaan terkunci dari dalam sementara tidak memiliki pintu belakang.

Pantauan Antaranews di lokasi kejadian, korban yang mengenak baju kemeja lengan panjang warna krem dengan sarung yang digulung hingga lutut kepalanya tersisa tengkoraknya.

Posisi mayat dalam keadaan tengkurap dengan kedua tangan lurus kesamping dimana terdapat air dalam baskom ukuran kecil yang terletak di bawah jendela dengan radio berada di kanan.

Informasi yang dihimpun di TKP, tempat korban ditemukan memang menjadi ruang tidur selama ini dan ditemukan sebuah handphone yang diduga milik korban sendiri.

Pewarta: M Rusman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016