Sampit, Kalteng (ANTARA News) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III segera membenahi terminal penumpang Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah agar semakin nyaman, bahkan megah seperti sebuah bandara.

"Saat ini kondisinya kurang pas lah. Masa Pelindo III pelabuhannya hanya begini? Harus dirapikan. Terminal penumpang akan kita bangun dengan megah seperti di bandara sehingga orang akan merasa nyaman," kata Direktur Utama PT Pelindo III, Orias Petrus Moedak saat berkunjung ke Sampit.

Orias datang ke Kalimantan Tengah dalam rangka menghadiri perayaan HUT Kemerdekaan. Kesempatan itu dimanfaatkannya meninjau Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur dan Pelabuhan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat. Ini kunjungan pertamanya ke dua pelabuhan itu sejak dia dilantik pada Mei lalu.

Dia sepakat terminal Sampit difokuskan untuk kapal penumpang dan kapal roro pengangkut kendaraan, sedangkan bongkar muat petikemas seluruhnya dipindah ke terminal atau dermaga Bagendang. Ini juga untuk mengantisipasi terus meningkatnya jumlah penumpang kapal.

Saat ini jumlah penumpang di terminal Sampit Pelabuhan Sampit mencapai 60.000 orang/tahun. Jika selesai dibenahi nanti, kapasitasnya bisa menampung 1.500 orang. Bangunannya juga akan dibuat lebih nyaman meski belum semegah terminal penumpang pelabuhan di Semarang dan Surabaya.

"Pembenahan akan dilakukan dan saat ini sedang tender. Kami ingin penumpang, khususnya saat mudik lebaran supaya terlayani lebih baik. Bangunan bea cukai dan lainnya nanti akan dipindah karena di sini akan dikhususkan untuk penumpang," jelas Orias didampingi General Manager PT Pelindo III Cabang Sampit, Agus Dwi Wahyono.

Untuk pembenahan terminal penumpang itu, Pelindo III akan menggunakan dana mereka dan dibantu pinjaman dari bank. Dia meyakinkan pendanaan tidak ada masalah. Kini yang dibutuhkan adalah perizinan dan kerjasama yang baik dengan semua pihak.

Orias berharap pembenahan terminal penumpang bisa bersinergi dengan program pariwisata daerah sehingga sama-sama mendapat manfaat. Sangat disayangkan jika kawasan strategis itu tidak dioptimalkan.

Pewarta: Norjani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016