Depok, Jawa Barat (ANTARA News) - Wali Kota Depok, Muhammad Idris, tetap memberi semangat kepada Gloria Natapradja Hamel, yang batal dikukuhkan sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Nasional, di Istana Merdeka, Jakarta, karena masalah kewarganegaraan.

"Kami ingin ada perlakuan yang baik untuk Gloria. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mudah-mudahan tidak berpengaruh buruk terhadap mental Gloria," kata Idris, usai mengukuhkan 40 anggota Paskibra Tingkat Kota Depok, di Balaikota Depok, Selasa.

Idris pun siap memberi semangat dan memberi apresiasi kepada Gloria yang sudah berupaya dari sejak awal tes hingga sekarang masuk menjadi calon Paskibraka Nasional.

"Kami juga belum mendapatkan klarifikasi terkait kewarganegaraan Gloria. Yang kami tahu ketika menjadi calon Paskibraka menggunakan kartu keluarga yang tercatat ikut ibunya yang di Cinere," kata dia.

Ia mengatakan, dari akta kelahiran Gloria, memang dia memiliki ayah yang saat itu berkewarganegaraan Perancis. Namun, Idris menilai hal itu tidak masalah karena Gloria lahir di Jakarta dan tinggal di Cinere Depok.

"Jadi permasalahannya ini cuma perlu diklarifikasi, bahwa dalam paspornya ada kartu izin tinggal tetap yang baru diperbaharui. Artinya, secara implisit dikatakan dia sebenarnya orang Prancis, tetapi tinggal sementara di Depok," katanya.

Gloria bersekolah sejak SD sampai SMA di Depok. 

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengaku kecolongan atas kasus ini. Proses seleksi dan penyaringan calon-calon personel Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dimulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, sampai di tingkat nasional. 

Jika lulus, mereka akan dipusatkan di pusat pembinaan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, di Jakarta, selama sebulan, dengan gemblengan dari pemerintah, di antaranya dari Garnizun I/Tetap Ibukota Markas Besar TNI.

Di seluruh dunia, cuma Indonesia yang memiliki pasukan pengibar bendera pusaka yang seluruh personel intinya adalah siswa-siswi tingkat SLTA. 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016