Bandung (ANTARA News) - Venue pertandingan ski air PON XIX/2016 dipastikan mengalami pergeseran lokasi akibat penyusutan debit air Waduk Saguling di kawasan Kotabaru Parahyangan Kabupaten Bandung Barat.

"Tinggi muka air Waduk Saguling mengalami penyusutan 30 sentimeter per hari, sehingga venue pertandingan terpaksa harus digeser ke sebelah timur," kata Pelatih Ski Air Jabar Budi Iman Sarono di Bandung, Rabu.

Saat ini, kata Budi venue slalom, ski jumping dan wakeboard tidak bisa menggunakan lokasi di depan tribun, dan dipastikan harus digeser. Namun demikian pertandingan PON XIX/2016 tetap tidak akan terganggu dan bisa digelar dengan menggeser venue.

Namun untuk penggeseran lokasi pertandingan itu, pihaknya akan menunggu konsultan lintasan ski air asal Hongkong yang direncanakan tiba di Bandung dalam tiga hinga empat hari ke depan.

"Kami masih menunggu konsultan lintasan dari Hongkong, namun bila ketinggian air saat ini bisa dipertahankan, tidak akan terlalu berpengaruh, meski ada pergeseran lokasi tanding," kata Budi.

Pihak panitia pertandingan ski air telah berkoordinasi dengan PT Indonesia Power terkait debit air itu dan sudah ada komitmen untuk menghemat pengeluaran air, namun tetap saja terjadi penyusutan muka air akibat kemarau yang terjadi pada Juni hingga Juli.

"Saat ini memang ada hujan, namun hujan yang jarang turun pada Juni dan Juli lalu berpengaruh pada debit air di Saguling," katanya.

Cabang ski air akan mempertandingkan 12 nomor pertandingan, dengan tim tuan rumah Jabar akan turun di semua nomor. Menurut Budi, pihaknya menargetkan enam medali emas sekaligus menjadi juara umum pada cabang olahraga itu.

Meski ada penyusutan namun Budi menyatakan tidak akan berpengaruh terhadap misi Jabar menjadi juara umum pada cabang olahraga ski air. Berbekal sebagai tuan rumah dengan penguasaan karakter lokasi pertandingan yang lebih baik, para atlet Jabar menurut dia akan bisa meminimalisasi dampak.

Sepekan lalu, tim ski air Jabar mendapat pasokan dua jetski baru buata AS yang akan digunakan untuk pertandingan mendatang.

"Dua jetski baru masih dalam tahap adaptasi, itu butuh waktu namun diharapkan bisa diatasi oleh atlet," kata Budi menambahkan.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016