Jakarta (ANTARA News) - Pameran ekspor berskala internasional Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 dinilai mampu membuka peluang meraih pasar ekspor baru bagi Industri Kecil Menengah (IKM) dalam negeri.

"Peluang ini bisa dibuka, dari buyer yang datang dan melalui informasi virtual," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu.

Menurut Airlangga, Kemenperin mendorong IKM nasional untuk meningkatkan kapasitas produksinya sambil mencari pasar ekspor baru yang potensial seperti Afrika dan Amerika Latin.

Pasalnya, nilai ekspor Afrika dan Amerika Latin masih sangat kecil, sehingga terdapat potensi pasar yang dapat digali.

"Maka, kami akan mendorong untuk peningkatan kapsitas, mendorong akses pembiayaan, peralatan, teknologi, maupun standar," ujar Airlangga.

Airlangga menambahkan, kedua negara tersebut membutuhkan beberapa produk yang mampu diproduksi IKM di Indonesia seperti garmen, mebel, serta bubur kertas dan kertas.

Sedangkan Indonesia bisa mendapatkan produk-produk agrikultur asal Amerika Latin, seperti daging dan kacang kedelai.

Menurut Airlangga, beberapa produk IKM yang menjadi andalan ekspor pada pameran yang digelar 12-16 Oktober 2016 tersebut antara lain IKM mode, mebel, makanan dan minuman, perhiasan dan minyak astiri.

Airlangga juga mendorong para wirausaha IKM berinovasi baik dari sisi produk maupun strategi, untuk dapat meraih pasar ekspor baru tersebut.

Kementerian Perdagangan kembali menggelar TEI yang diresmikan Presiden Joko Widodo Rabu (12/10).

Pameran bertema "Indonesia: Source of Natural and Creative Products" itu menampilkan berbagai produk unggulan hasil kreativitas dan inovasi desain.

Sejumlah negara mengirimkan delegasinya dalam jumlah besar, di antaranya berasal dari Nigeria, Malaysia, India, Arab Saudi, Thailand, Uni Emirat Arab, Papua Nugini dan Bangladesh.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016