Sukabumi (ANTARA News) - Seorang bocah yang menjadi korban penculikan pada Minggu (9/10) dan baru saja ditemukan, Sultan Alisahbana (10), warga Kampung Cibatupos, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih mengalami trauma.

"Anak saya masih sulit diajak bicara, bahkan ketakutan jika ada laki-laki dewasa yang tidak dikenalnya mendekat," kata orangtua korban, Nurma, di rumah di Desa Cisaat, Minggu.

Menurutnya, pascapenculikan Sultan sering terlihat melamun dan pandangannya kosong serta wajahnya menunjukan rasa khawatir. Tetapi, saat ini traumanya sudah mulai sembuh, namun tetap saja masih ada rasa takut terhadap orang lain yang baru dikenalnya.

Nurma mengaku mengetahui siapa yang menculik anaknya itu, karena sebelum kejadian pelaku yang mengaku bernama Asep tiga kali bolak-balik datang ke rumahnya. Dengan alasan tengah mencari anaknya yang hilang.

"Kami berharap si penculik segera ditemukan dan diberikan hukuman yang berat, karena selama diculik anak saya kerapa dikasari bahkan dipaksa untuk mengemis dan menyetorkan uang hasil mengemisnya itu kepada si penculik," tambah Nurma.

Selain Sultan, masih ada satu anak yang menjadi korban penculikan yang merupakan rekan Sultan yakni M Farhan yang juga warga Cibatupos. Hingga saat ini korban masih belum ditemukan dan belum diketahui keberadaannya.

Sementara Kapolsek Cisaat Kompol Warsito mengatakan pihaknya masih memburu tersangka pelaku penculikan. Selain itu, ia juga sudah membentuk tim untuk mencari tahu keberadaan seorang bocah korban penculikan lainnya yang belum ditemukan.

"Modus yang dilakukan tersangka menculik anak-anak adalah untuk dijadikan pengemis, ini sesuai dengan pengakuan korban yang ditemukan yakni Sultan," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016