Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Dedy Djamaluddin Malik, menyatakan publik tak sabar lagi menunggu langkah berani Presiden melakukan perombakan (reshuffle) kabinet sebagai harapan baru bagi kehidupan khalayak dan demi peningkatan kinerja pemerintahan. "Reshuffle memang sudah ditunggu oleh publik. Sebab, publik butuh harapan baru," tegas Dedy Djamaluddin Malik, di Jakarta, Selasa. Anggota legislatif yang sehari-harinya bertugas di Komisi I DPR ini menambahkan dengan perombakan, berarti duet Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla telah memonitor dan mengevaluasi kinerja para menterinya. "Langkah perombakan itu penting, demi pengkhidmatannya kepada publik," tambahnya. Dedy Djamaluddin Malik lebih lanjut menyatakan dalam kabinet tentu ada kinerja menteri yang baik dan kurang baik, sehingga wajar kalau ada perombakan. Menanggapi menteri-menteri mana saja yang sudah waktunya diganti dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), Dedy tidak merinci. Banyak berubah posisi Namun, dari sejumlah pengamat, termasuk Ichsanuddin Nooersy, memperkirakan banyak menteri bakalan berubah posisi. "Tetapi saya kira Menlu (Hasan Wirayuda-red) gak bakalan diganti, karena yang bersangkutan sangat disukai Amerika Serikat (AS), Menhan mungkin (diganti), tetapi karena memang sudah sakit-sakit dan pernah stroke ringan. Kalau Sofyan Djalil, (diganti karena) akan jadi Menneg BUMN," ungkap Ichsanuddin Nooersy secara terpisah. Beberapa menteri lain yang mendapat sorotan publik antara lain Menteri Agama (terkait kasus haji kelaparan), Menteri Perhubungan (karena bertubi-tubinya kecelakaan armada transportasi nasional, MenhukHAM (masalah aliran dana Tommy Soeharto) dan Menneg BUMN (kontroversi penggantian direksi BUMN serta kinerja perusahaan-perusahaan milik negara itu). (*)

Copyright © ANTARA 2007