Jakarta (ANTARA News) - Presiden Yudhoyono ketika memberikan kuliah umum bertema "Pembangunan dan Penarapan Anti Pencucian Uang yang Efektif untuk Mendukung Penegakan Hukum" di Jakarta, Selasa, mengharapkan bahwa Indonesia mendapat penilaian yang baik menghadapi kasus "money laundering." "Karena, kita telah melakukan langkah serius, hasilnya makin nyata dan dengan demikian apa yang kita lakukan bisa mendapat apresiasi yang baik pula," kata Kepala Negara. Presiden menghargai hasil kerja keras semua pihak sehingga pada Februari 2005 Indonesia berhasil keluar dari daftar negara-negara yang belum mematuhi rekomendasi internasional tentang pencucian uang dan pada 2006 telah dibebaskan dari pemantauan formal Financial Action Task Force (FATF). Dalam acara tersebut, Ketua PPATK Yunus Husein sempat menyerahkan buku berjudul "Lima Tahun PPATK" dan buku tentang "Strategi Nasional Pencegahan Pencucian Uang" kepada Presiden Yudhoyono. Selain Presiden Yudhoyono, dua tenaga ahli asing turut memberikan kuliah umum pada acara tersebut yaitu Direktur Austrac Neil Jensen (Australia) dan Direktur Eksekutif AMLC Secretary Vicente Aquino (Filipina). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007