Sydney (ANTARA News) - Pasar saham Australia mundur dengan hampir 29 miliar dolar Australia (22 miliar dolar AS) dihapuskan dari indeks ketika pertarungan menuju Gedung Putih hampir berakhir dengan kemenangan calon dari Partai Republik Donald Trump.

Pada penutupan pasar Rabu, indeks S&P/ASX200 merosot 101,2 poin atau 1,92 persen menjadi 5.156,6 poin, dan indeks All Ordinaries turun 103,9 poin atau 1,94 persen menjadi 5.238,3 poin.

Kepala analis pasar CMC Markets, Ric Spooner, mengatakan kepada kantor berita Xinhua bahwa di pasar saham Australia semua berkenaan dengan pemilihan presiden Amerika Serikat dan investor bereaksi negatif dengan prediksi Trump mungkin benar-benar memenangkan pemilu.

"Kerugian ini tidak seburuk Brexit tapi itu buruk," kata Spooner.

Dia mengatakan para investor takut Trump memiliki banyak ketidakpastian dalam kebijakan-kebijakannya.

"Pasar tidak suka ketidakpastian," kata dia.

"Namun demikian tidak semuanya merugi, ada dukungan kuat yang terlihat pada saham emas dengan Newcrest menguat... emas selalu dilihat sebagai safe haven (tempat yang aman) setiap kali ada risiko politik."

Pada penutupan, ANZ turun 2,07 persen, Commonwealth Bank of Australia turun 1,64 persen, National Australia Bank kehilangan 1,83 persen dan Westpac turun 1,95 persen.

BHP Billiton anjlok 3,18 persen, saingannyal Rio Tinto kehilangan 1,93 persen, sementara penambang emas Newcrest naik 9,79 persen.

Oil Search tenggelam 4,89 persen, Santos menukik 7,53 persen, sementara Woodside Petroleum merosot 2,45 persen.

Wesfarmers berakhir 1,65 persen lebih rendah dan saingannya Woolworths mundur 1,39 persen.

Qantas menetap 1,68 persen lebih lemah dan raksasa telekomunikasi Telstra jatuh 1,22 persen pada penutupan Rabu.  (UU.A026)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016