Jakarta (ANTARA News) - Jaksa Agung HM Prasetyo menyerukan penegak hukum di kawasan ASEAN dan Tiongkok bahu membahu untuk memerangi peredaran narkoba, perdagangan manusia serta kejahatan transnasional lainnya.

"Diperlukan kesamaan persepsi bahwa pelaku kejahatan di satu negara, juga merupakan musuh bersama di negara lain," katanya pada Konferensi Jaksa Agung Tiongkok-ASEAN ke-10 di Vientiane, Laos, Rabu.

Dalam siaran pers yang diterima Antara, ia mengatakan, kejahatan dimanapun, dilakukan menjadi ancaman serius bagi ketahanan ekonomi, keamanan dan kedaulatan setiap negara.

Prasetyo melihat para penegak hukum tidak dapat lagi mengandalkan strategi konvensional untuk mengatasi fenomena kejahatan lintas negara yang semakin kompleks dan terorganisasi.

Penegak hukum, menurut Jaksa Agung, harus dapat memutus mata rantai jaringan kejahatannya serta agar tidak lagi memberikan ruang gerak bagi perkembangannya.

Dalam kesempatan tersebut, Jaksa Agung berterima kasih kepada Pemerintah beserta Jaksa Agung Tiongkok dan Singapura yang telah membantu memulangkan buronan asal Indonesia seperti Hartawan Aluwi, La Nyalla Matalitti maupun Samadikun Hartono.

"Kerja sama penegakan hukum di kawasan ASEAN serta China telah memiliki atmosfer kondusif. Hal itu harus dipertahankan bahkan dikembangkan di masa-masa mendatang," ujarnya.

Lebih lanjut, Jaksa Agung menyatakan bahwa penegakan hukum tidak boleh dikalahkan oleh sekat-sekat perbedaan sistem hukum dan yurisdiksi. Sebaliknya, keanekaragaman sistem hukum yang ada justru menjadi kekuatan besar bila dikelola dengan baik dan diberdayakan secara optimal.

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016