Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) tumbuh 5-8 persen hingga akhir 2016, demikian disampaikan Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono.

"Ekspor kita sempat turun menjadi 4 persen di 2015. Kami harapkan bisa naik kembali 5-8 persen tahun ini, setidaknya di atas pertumbuhan ekonomi," kata Sigit di Jakarta, Jumat.

Menurut Sigit, Kemenperin sedang memetakan kondisi industri tekstil dari hulu hingga hilir untuk mengetahui hal-hal yang masih menghambat, misalnya harga energi dan maraknya produk impor.

"Kalau harga gas kan sedang diperjuangkan, kalau produk impor ini banyak kain impor yang sebenarnya kita juga sudah bisa bikin. Nah, kita mau lihat di mana kelemahannya," ungkap Sigit.

Dengan upaya tersebut, Sigit optimistis kinerja industri TPT akan gemilang seiring pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini berpotensi terus membaik dan diperkirakan mencapai 5,2-5,6 persen (year-on-year).

Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan pada tahun 2015 sebesar 4,79 persen.

"Hal ini terutama didorong oleh akselerasi stimulus fiskal dan non fiskal melalui beberapa paket kebijakan ekonomi yang diterbitkan pemerintah," ujarnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016