Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto menemui Presiden Joko Widodo untuk membahas sejumlah isu politik, termasuk rancangan undang-undang tentang pemilihan kepala daerah dan upaya menjaga ketenangan pemilihan kepala daerah serentak tahun depan.

"Presiden minta kepada Partai Golkar supaya ikut menjaga suasana damai di tengah-tengah masyarakat demi tetap kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa," katanya usai menemui Presiden di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis.

Berkenaan kasus penistaan agama dengan tersangka calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dia meminta seluruh masyarakat dan tokoh agama bersama-sama mengawal proses hukumnya dan menerima keputusan dari penegak hukum.

Setya juga menegaskan bahwa Partai Golkar tetap berkomitmen mendukung Ahok dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun depan.

"Ya tentu kita harapkan bahwa Saudara Ahok terus harus bisa betul-betul berbuat sebaik mungkin dan betul-betul melakukan introspeksi diri bahwa hal-hal ini demi kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.

Setya juga menyampaikan penghargaan kepada Presiden karena konsisten tidak mengintervensi penanganan kasus itu.

"Pak Jokowi itu saya rasa tepat dia selalu secara konsisten dan Pak Jokowi tidak ada intervensi apapun. Dia sudah serahkan dan menyampaikan secara jelas kepada saya bahwa apa yang dilakukan tidak pernah ikut campur kepada Saudara Ahok," katanya.

Dia juga menyampaikan apresiasi kepada aparat Polri dan TNI dalam menegakkan hukum sekaligus menjaga keamanan dan perdamaian di masyarakat.

Setya menemui Presiden pada sekitar pukul 13.00 WIB. Setelah dia, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga menemui Presiden di Istana Merdeka pada sekitar pukul 14.00 WIB.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016