Singapura (ANTARA News) - Singapura telah menggunting dua film seni pada festival film tahunannya, sehubungan kedua film mengandung simbol keagamaan dan secara terang-terangan membicarakan soal seks. "Princess", sebuah film kartun besutan sutradara Denmark, Anders Morgenthaler, ditarik dari Festival Film Internasional Singapura setelah badan sensor mendesak festival agar memotong adegan yang bersifat "menyerang secara keagamaan". Film itu bercerita tentang seorang pemuka agama Kristen yang berupaya menghapus masa lalu adik wanitanya sebagai bintang film porno. "Film ini ada adegan seorang bintang film porno dengan pakaian biarawati, dengan salib menyembul dari belakangnya. Film dengan isi merendahkan agama atau simbol keagamaan dilarang," kata Badan Sensor Film Singapura kepada Reuters. "Solos", sebuah film Singapura tentang hubungan homoseksual antara seroang pria tua dan seorang bocah, disensor karena "berisi adegan cinta sejenis yang terang-terangan," kata badan sensor. Gunting sensor sangat tajam di Singapura, bahkan film-film arus utama seperti "Titanic", "The Hours" dan "American Beauty" dipotong sebelum diputar di tengah masyarakat. Pekan lalu, pemerintah melarang film tentang seorang bekas tahanan politik, Said Zahari, garapan sutradara lokal, Martyn See, karena dipandang "bertentangan dengan kepentingan umum". (*)

Copyright © ANTARA 2007