Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan dirinya tidak pernah takut dan ragu-ragu dalam mengambil keputusan, sepanjang langkah dan kebijakan yang dilakukan untuk kepentingan semua pihak. Hal itu diungkapkan Presiden Yudhoyono di hadapan sekitar seribu Jama`ah Majlis Ta`lim Al Habib Ali Alhabsyi, Islamic Center Indonesia, di Kwitang, Jakarta, Minggu. Yudhoyono menjelaskan dirinya banyak mendengar komentar bahwa "Presiden Kita Penakut, Presiden Ragu-ragu, Presiden Tidak Tegas", dalam mengambil keputusan. "Sesungguhnya tidak demikian. Saya jelaskan, kebijakan yang saya ambil dan akan saya lakukan untuk kebaikan, usulan dari semua pihak mendapat penilaian tepat, dan tentunya keputusan (diambil) untuk kepentingan bangsa," katanya. Menurut Presiden, justru dirinya hanya takut jika keputusan yang diambil melanggar larangan Allah, apalagi keputusan itu diambil hanya untuk kepentingan kelompok, maupun kepentingan diri sendiri. "Saya juga takut keputusan yang saya ambil melanggar konstitusi, undang-undang, ketentuan," katanya. Dijelaskannya sikap tidak takut dan tidak ragu yang menjadi komitmennya dalam memimpin negara adalah memberantas korupsi dengan menindak para koruptor. "Siapapun koruptor itu, apakah ia berada di jajaran pemerintahan jika dinyatakan bersalah secara hukum harus ditindak," ujarnya. Presiden juga mengungkapkan sikap pemerintah Indonesia untuk memajukan rakyat Indonesia dan tidak terkungkung dari utang yang kian besar adalah menghentikan kerjasama dengan Dana Moneter Internasional (IMF). "Ini telah menjadi keputusan kita. Kalau tidak menguntungkan rakyat harus dihentikan atau jangan diteruskan," katanya. Keputusan lainnya adalah mengalokasikan anggaran untuk pendidikan dan kesehatan demi meningkatkan kesejahteraan dan mengentaskan kemiskinan, serta untuk mengembangkan usaha kecil menengah. Oleh karena itu, sebagai seorang pemimpin, ujar Presiden, langkah yang diambil dan ditempuhnya ada kalanya langsung dapat diputuskan, namun ada juga yang diputuskan beberapa pekan atau beberapa waktu kemudian. "Semua masalah dalam mengambil keputusan tentu harus dicarikan solusinya, sehingga benar-benar mencari jalan keluar yang lebih baik, dan tidak menimbulkan fitnah di mata semua pihak," tegas Presiden. (*)

Copyright © ANTARA 2007