Sabu Raijua, NTT (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara, Frans L Raya, Rabu, menegaskan, masyarakat di Kabupaten Sabu Raijua tidak terpengaruh dengan menyebarnya Isu SARA di daerah tersebut.

"Saya tegaskan bahwa Sabu tidak terpengaruh dengan isu SARA," katanya, kepada wartawan saat meninjau secara langsung tujuh siswa SDN I Sabu, yang menjadi korban penyerangan di dalam kelas pada Selasa lalu (13/12).

Ia mengatakan kasus penyerangan tersebut membuat suasana di Kabupaten Sabu Raijua akan tidak aman, namun ia mengharapkan agar aktivitas masyarakat bisa segera normal kembali.

Dia juga mengharapkan agar masyarakat asli Kabupaten Sabu Raijua jangan membuat para pendatang di daerah itu merasa tidak aman yang berujung pada ketakutan sehingga banyak warga pendatang yang telah bertahun-tahun berada di daerah itu pergi meninggalkan kabupaten itu.

"Jika hal ini sampai terjadi maka akan menimbulkan konflik berkepanjangan. Dan tentu saja perekonomian masyarakat Sabu tidak akan berjalan dengan baik," ujarnya.

Raya menambahkan, dirinya akan mensosiasilasikan kunjungan itu sebagai sikap otoritas pemerintahan setempat bahwa kejadianitu tindakan pribadi bukan membawa nama kelompok atau organisasi lainnya.

"Ini ada konflik perseorangan bukan konflik suatu kelompok atau organisasi tertentu oleh karena saya minta supaya masyarakat jangan terpengaruh dengan informasi yang menyatakan ada kelompok-kelompok yang terlibat dalam kasus tersebut," ujarnya.

Komandan Korem 161/Wirasakti, Brigadir Jenderal TNI Heri Wiranto, mengatakan, "Situasinya sudah kondusif dan saya berharap tetap kondusif hingga seterusnya."

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016