Penjagaan yang dilakukan oleh sejumlah pasukan tersebut hanya bagian dari mengantisipasi saja jika terjadi hal yang tidak diinginkan."
Sabu Raijua (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Frans Lebu Raya, mengatakan sebanyak 150 personel gabungan dari TNI dan Polri diturunkan untuk mengamankan Sabu Raijua pascapenyerangan terhadap tujuh siswa SD Seba, Kabupaten Sabu.

"Ada kurang lebih 150 personel pihak keamanan dari TNI dan Polri yang disiapkan, untuk mengamankan daerah ini," katanya saat meninjau korban penyerangan siswa SD di Sabu, Rabu.

Gubernur NTT melakukan kunjungan ke Sabu tersebut bersama sejumlah Forkopimda, diantaranya Kapolda NTT Brigjen Pol E. Widyo Sunaryo Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Heri Wiranto, Komandan Lantamal VII Kupang Brigjen TNI (Mar) Dedi Suhendar, dan Komandan Lanud El Tari Kupang Kolonel Pnb Jorry S. Koloay.

Orang nomor satu di NTT tersebut mengatakan, jumlah pasukan tersebut hingga saat ini masih terbatas pada 150 personel.

Namun jika terjadi hal yang tidak diinginkan maka menurutnya akan ada tambahan 200 personel lagi untuk mengamankan daerah sekitar.

"Penjagaan yang dilakukan oleh sejumlah pasukan tersebut hanya bagian dari mengantisipasi saja jika terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Oleh karena itu ia mengharapkan agar aktivitas masyarakat di daerah tersebut tetap berjalan, sehingga kehidupan ekonomi di daerah itu juga tetap berjalan.

Pantauan Antara di Sabu Raijua, hampir setiap lokasi dijaga oleh pasukan TNI serta anggota Polri yang membawa senjata laras panjang.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016