Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - PT Jasa Marga Persero Jakarta-Cikampek Cabang Bekasi, Jawa Barat memprediksi kenaikan arus lalu lintas tol naik 30,5 persen jelang libur Natal 2016 dan Tahun baru 2017.

"Jika pada kondisi normal kendaraan yang melintas sebanyak 77.827, pada libur panjang natal dan tahun baru 2017, kendaraan yang melintas diperkirakan mencapai 101.568 kendaraan," kata Assistant Vice President Corporate Communication PT Jasa Marga, Dwimawan Heru Santoso di Kabupaten Bekasi, Jumat.

Peningkatan ini diikuti juga libur sekolah, jadi masyarakat yang melakukan perjalanan ke luar kota diprediksi meningkat tajam. Bahkan Kemungkinan besar meni gkat hingga 50 persen.

Dan juga guna kestabilan jalan raya maka akan dibuka 23 gardu tol di Cikarang Utama. Ini dilakukan guna antisipasi kemacetan panjang.

Dan bila masih tidak memungkinkan maka akan menggunakan opsi kedua yaitu jemput bola yang dilakukan petugas agar tidak terjadi kemacetan.

Selain itu, rekayasa lalu lintas juga diberlakukan di simpul kemacetan di Simpang Susun Cikunir.

Dan juga petugas akan melakukan upaya buka-tutup arus lalu lintas dari arah Rorotan menuju Cikampek dengan prioritas utama kendaraan arah Cawang, Jatiasih menuju Cikampek.

Ia menambahkan pengalihan arus lalu lintas dari Jatiasih menuju Cikampek di SS Cikunir via Sodetan atau Gerbang Tol Kalimalang Dua.

Untuk memperlancar kemacetan panjang, petugas bakal melakukan sistem buka tutup tempat peristirahatan Jalan Tol Cikampek dari arah Jakarta menuju beberapa kota di Jawa Tengah.

Tempat peristirahatan itu berada di Kilometer 19, 33, 39, dan 57. Petugas juga akan menambah gardu tol di gerbang tol Cikarang Utama. Gardu yang biasanya dipakai untuk arah ke Jakarta akan dibuka untuk ke arah Cikampek.

"Alternatif terakhir ialah pemberlakuan contra flow dengan acuan kepadatan lalu lintas melebihi batas yang ditentukan," katanya.

Kepadatan kerap kali terjadi di daerah yang dekat dengan tempat istirahat. Contra flow itu di berlakukan jika kondisi salah satu jalur jalan tol sangat padat.

Sementara jalur sebaliknya cukup lenggang. Dengan begitu, satu lajur di ruas jalan yang lenggang dipakai untuk mengalihkan arus pada jalur yang padat.

Lanjut Heru menjelaskan hingga saat ini kepadatan arus terus terjadi dengan kecepatan rata-rata 30 kilometer per jam. Dan kepadatan terjadi pada tempat istirahat.

Selain itu diharapkan masyarakat sebelum melakukan libur akhir tahun memeriksa kendaraannya agar tetap berjalan dikarenakan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akan menyebabkan kemacetan panjang.

"Tentu itu akan merugikan pengguna jalan tol lainnya, yang hendak merayakan Natal atau berlibur ke tempat wisata maupun pulang kampung halaman," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar D
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016