Kupang (ANTARA News) - Gereja Katolik di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, meminta umatnya untuk selalu menjaga kedamaian dan toleransi antarumat beragama di daerah itu.

"Kelahiran sang juru selamat hendaknya menjadikan kita untuk tetap menjaga kedamaian dan toleransi antarumat beragama yang sudah terjalin sejauh ini dengan baik," kata Pastor Paroki Santa Maria Assumpta Kupan, Romo Rudi Tjung Lake Pr di Kupang, Sabtu.

Dalam khotbahnya pada misa perayaan malam Natal di ibu kota Provinsi NTT itu, ia mengatakan umat Kristiani harus menjadi penunjuk jalan untuk menjaga bangsa Indonesia dari berbagai macam hal yang berujung pada perpecahan.

"Kelahiran bayi Yesus hendaknya membuat kita lahir kembali menjadi manusia baru yang terus bersama tetap menjaga toleransi umat beragama demi keutuhan negara ini," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan, berbagai cobaan akhir-akhir ini yang terus merongrong kehidupan manusia seperti korupsi, narkoba, serta kekerasan yang dialami harus disingkirkan dengan senang hati dalam semangat Natal.

Dengan komitmen yang teguh, kata dia, umat Kristiani khususnya umat Katolik harus menjadi terdepan dalam menjaga Bangsa Indonesia.

"Membangun sikap toleran harus dibangun dalam keluarga terlebih dahulu. Jika sudah berjalan dengan baik baru kemudian diimplementasikan ke lingkungan sekitar," kata dia.

Ia juga mengajak umat Katolik untuk bergandengan tangan dengan umat agama mana pun agar bisa memberikan ketenteraman hidup bagi semua orang di muka bumi ini.

Di samping itu, juga ia meminta agar selalu ada sikap mengampuni seperti yang dilakukan oleh Yesus.

"Kita juga berdoa dan berharap agar para pelaku kejahatan kemanusian bertobat demi keluhuran umat manusia itu sendiri," kata Romo Rudy. 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016