Pamekasan (ANTARA News) - Petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polres, dan TNI dari Kodim 0826 Pamekasan, Jawa Timur berhasil mengevakuasi 20 warga terjebak banjir di Kelurahan Gladak Anyar.

"Ke-20 orang warga yang terjebak banjir itu semuanya warga Kelurahan Gladak Anyar yang lokasinya memang terparah pada banjir kali ini," kata Koordinator Lapangan (Korlap) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono kepada Antara, Rabu dini hari.

Ia menjelaskan, warga yang terjebak banjir dan tidak bisa keluar rumah itu umumnya kaum perempuan yang sudah berusia lanjut.

Ketinggian genangan banjir di wilayah itu mencapai 2 meter lebih, sehingga mereka tidak bisa keluar rumah.

Menurut Budi Cahyono, Kelurahan Gladak Anyar merupakan satu dari enam kelurahan terdampak banjir, dengan kondisi terparah dibanding lima kelurahan lainnya.

"Saat ini mereka sudah kami tampung di tempat penampungan yang aman dari banjir," katanya menjelaskan.

Sementara Bupati Pamekasan Achmad Syafii pada Rabu dini hari meninjau secara langsung lokasi banjir di Kelurahan Patemon, Pamekasan.

Bupati juga berdialog dengan petugas penanggulangan banjir dari BPBD, Polres, TNI dan Satpol-PP Pemkab Pamekasan bersiaga di sepanjang aliran sungai di Jalan Trunojoyo, Pamekasan.

Bupati meminta agar semua korban banjir mendapatkan bantuan tanggap darurat berupa nasi bungkus yang telah dibagikan petugas penanggulangan bencana, karena banyak warga yang tidak bisa memasak karena rumah mareka terendam.

"Tolong jangan sampai ada yang kelewat tidak menerima bantuan. Kasihan masyarakat," kata bupati.

Bupati juga mengapresiasi kepedulian sekelompok masyarakat yang ikut peduli membantu para korban banjir, baik berupa makanan, maupun tenaga.

Banjir yang terjadi di Pamekasan kali ini bukan hanya di Kecamatan Kota Pamekasan, akan tetapi juga di Kecamatan Pademawu dan Kecamatan Pegantenan.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017