Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Boediono mengatakan penanggulangan pelanggaran terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI) akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dengan terciptanya iklim usaha yang baik. "Sistem HKI yang baik dan konsisten bisa menciptakan iklim usaha yang baik, menarik investasi serta mendorong terciptanya ekspor produk lokal yang berkualitas,"kata Boediono yang juga Wakil Ketua Umum Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran HKI (Timnas HKI), dalam pembukaan malam penganugerahan penghargaan kepedulian dan penegakan HKI 2007, di Jakarta, Kamis malam. Untuk menciptakan sistem HKI yang konsisten tersebut, lanjut Boediono, Timnas HKI akan membentuk lima kelompok kerja yang terdiri dari berbagai instansi. Kelompok Kerja (Pokja) perundang-undangan yang mengevaluasi dan membuat aturan di bidang HKI, Pokja penegakan hukum, Pokja sosialisasi, Pokja Sumber Daya Manusia (SDM), dan Pokja hubungan internasional. "Pokja kedua yang proaktif menindak pelanggaran dan memonitor pelaksanaan aturan HKIB termasuk implementasi PP nomor 29 tahun 2004 tentang sarana produksi berteknologi tinggi untuk cakram optik," jelas Menko. Pokja sosialisasi, lanjut Boediono, bertugas mendidik masyarakat melalui media cetak dan elektronik untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya HKI serta untuk berdialog dengan asosiasi pengusaha dan perwakilan asing. "Pokja SDM bertugas meningkatkan kinerja aparat pemerintah serta memasukkan kurikulum HKI ke sekolah," ujarnya. Sedangkan Pokja hubungan internasional bertugas untuk melakukan kerjasama bilateral dan regional serta memperjuangkan kepentingan Indonesia di dunia Internasional. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu yang juga wakil ketua harian Timnas HKI mengatakan hilangnya pendapatan negara akibat pelanggaran HKI sangat besar. "Yang paling penting, tidak tumbuhnya kreativitas dan inovasi karena artis dan seniman kita tidak diberi penghargaan karena tidak ada perlindungan HKI," katanya tanpa menyebut nilai kerugian negara dengan jelas. Mendag menegaskan prioritas Timnas HKI bukan hanya mendorong penangkapan terhadap penjual barang bajakan seperti VCD, namun juga produsen serta mengontrol peredaran mesin penggandanya. "Pemberantasannya lebih sulit jika harganya jauh berbeda. Tapi para produsen sudah membantu dengan mengurangi perbedaan harga melalui penggunaan `cover` yang sederhana dan murah," ujarnya. Dalam malam peringatan hari HKI ketujuh sedunia itu, Timnas menganugerahkan tujuh kategori Integrity Award kepada institusi dan individu yang melindungi dan menegakkan HKI. Penerima penghargaan kategori perbukuan adalah Tim Penanggulangan Masalah Pembajakan Buku. PT Dynamitra Tarra menerima penghargaan kategori industri replikasi cakram optik. PTB Nagaswara Sakti menerima penghargaan untuk kategori produser rekaman suara, sedangkan kategori produsen film dan sinetron diraih oleh PTB Alenia Citra Multimedia. Harian Bisnis Indonesia menerima penghargaan Untuk kategori media massa cetak dan Polda Jawa Timur sebagai penerima Integrity Award HKI untuk kategori aparat penegak hukum. Selain itu juga diberikan penghargaan bagi tokoh individu yang konsisten melindungi dan menegakkan HKI yaitu Prof. Dr. Eddy Damian, SH., MH. (tokoh akademik), Dr. Bambang Kesowo, SH., LLM. dan Prof. A. Zen Umar Purba, SH., LLM.(tokoh pembangunan HKI), Fraklin Hubert Sahilatua (tokoh bidang seni), Ketut Sunadi (tokoh bidang Usaha Kecil Menengah). Anugerah penghargaan yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu itu juga diberikan pada tokoh individu yang menurut penilaian Departemen Pertanian berhasil melakukan inovasi dan pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terkait dengan pengembangan varietas tanaman. Lima penerima Achievement Award adalah staf Balai Penelitian Tanaman Hias Dr Budi Marwoto, MS. APU (kategori pengembang inovasi varietas tanaman hias), Staf Pusat Penelitian Karet, Sungai Putih, Ir. Aidi Daslin, MS (kategori pengembang inovasi varietas tanaman perkebunan), Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Prof. Achmad Baihaki, (kategori pengembang ilmu pengetahuan bidang perlindungan varietas tanaman). Penerima lainnya adalah dosen Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Dr. Ir Sriani Sutjiprihati, MS (pengembang sumber daya manusia pemulia tanaman), dan Peneliti Balai Besar Biogen, Dr. Ir. Sugiono Moeljopawiro, M.Sc (pengembang kelembagaan bidang perlindungan varietas tanaman).(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007