Nusa Dua (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia sebenarnya telah memberi jaminan keamanan kepada setiap delegasi termasuk dari Israel sesuai dengan order Uni Parlemen Sedunia yang mulai 29 April hingga 4 Mei mendatang menyelenggarakan sidang ke-116 di Bali. Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU, Uni Parlemen Sedunia), Pier Ferdinando Casini menyatakan itu kepada wartawan dalam konferensi pers di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Jumat petang. Namun, pihak IPU hingga Jumat siang belum mendapat kepastian, apakah delegasi Israel jadi datang ke Bali, atau tidak. Dari sumber IPU diperoleh informasi, Israel masih menunjuk masalah jaminan keamanan sebagai faktor penting kehadirannya. "Alasan yang disampaikan parlemen Israel adalah soal jaminan keamanan itu. Padahal, hal tersebut sudah IPU siapkan dan telah dimintakan jaminan kepada Pemerintah Republik Indonesia," kata Ferdinando Casini yang menyesalkan sikap Israel tersebut. Sebagai Presiden IPU Ferdinando Casini yang dalam konferensi pers itu didampingi Ketua DPR RI Agung Laksono selaku tuan rumah, menyatakan kekecewaannya atas tindakan Israel. "Tetapi, IPU juga kecewa tidak hanya karena ketidakhadiran (belum pastinya) Israel, juga ihwal mempertentangkan kehadiran delegasi Israel itu," kata Ferdinando Casini. Sebab, demikian Ferdinando Casini, kekuatan organisasi Uni Parlemen Sedunia, ialah membicarakan dan mendengarkan kehadiran semua anggota yang beraneka latar belakang. "Perdamaian hanya bisa diciptakan dengan adanya diskusi dan dialog," katanya lagi. Sementara itu, Agung Laksono sebagai penyelenggara, didampingi Ketua Panitia Sidang ke-116 IPU, Abdillah Toha, mengatakan posisi parlemen Indonesia, ialah menjamin penyelenggaraan yang aman. "Tugas kami sebagai tuan rumah adalah berlangsungnya penyelenggaraan Sidang ke-116 IPU secara baik, termasuk jaminan pada aspek keamanan, di mana kami tidak membeda-bedakan delegasi. Kami memberikan jaminan maksimal sejak mendarat hingga keberangkatan," kata Agung Laksono.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007