Sampit, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Banyak harapan dipanjatkan warga keturunan etnis Tionghoa di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada tahun baru dengan shio Ayam Api. Salah satunya adalah upaya peningkatan ekonomi masyarakat.

"Kami berharap agar kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat dan perekonomian akan semakin baik. Di tahun baru Imlek ini diharapkan muncul semangat baru dan jiwa baru," harap XS (Xie Shi) Suhendar, salah satu tokoh warga keturunan etnis Tionghoa, di Sampit, Jumat.

Menjelang perayaan tahun baru Imlek 2.568, suasana perayaannya di Sampit cukup terasa. Warga keturunan Tionghoa di Sampit menghiasi rumah dan tempat ibadah.

Kegiatan cukup signifikan terlihat di Klenteng Harmoni Kehidupan yang terletak di Jalan MT Haryono Sampit. Sejak seminggu terakhir Klenteng yang didirikan pada tahun 1998 itu dihias dengan berbagai pernak-pernik khas Imlek.

Warga membersihkan altar tempat peribadatan, patung dewa dan memasang hiasan seperti lampion dan lainnya. Saat puncak perayaan Imlek atau Cap Go Meh nanti, biasanya juga digelar atraksi barongsai di klenteng itu.

"Perayaan Imlek di klenteng ini tahun ini dirayakan sederhana. Tidak ada acara khusus atau berlebihan dalam menyambut Imlek," jelas Suhendar yang merupakan pemuka agama di Klenteng Harmoni Kehidupan.

Perayaan Imlek sebenarnya merupakan bagian dari ritual agama Konghucu. Namun belakangan, makin banyak warga Tionghoa merayakan Imlek meski mereka bukan penganut Konghucu karena menganggap ini sebuah tradisi.

Saat Imlek, warga melaksanakan ibadah dan membagikan angpao atau sumbangan. Puncak perayaan Imlek disebut Cap Go Meh, yang dilaksanakan 15 hari setelah Imlek.

Pewarta: Norjani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017