Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan agar jangan memberi jebakan kepada masyarakat untuk korupsi terkait program dana Rp1 miliar untuk RW dari pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor satu Agus-Sylvi.

"Kami bukannya curiga kepada masyarakat, justru kami sangat percaya, tapi jangan dijebak untuk melakukan korupsi," kata Djarot dalam debat final Pilkada 2017 DKI di Gedung Bidakara, Jakarta Jumat malam.

Djarot juga menjelaskan bahwa para pengurus RW ketakutan ketika mendengar adanya dana kelola yang akan diberikan sekitar Rp1 miliar karena mereka takut nantinya tidak memahami serta terindikasi korupsi.

Selain itu, Djarot juga menilai program rumah apung yang diwacanakan oleh pasangan calon nomor satu tidak relevan dan sulit untuk diterapkan. Oleh karena itu, ia memberikan solusi adanya rumah susun yang berada di bantaran sungai, agar mampu menampung lebih banyak.

Sementara itu, pasangan nomor satu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi komentar Djarot bahwa informasi tersebut adalah penggiringan berita bohong yang tidak bertanggung jawab. Ia menjelaskan bahwa program rumah apung bukanlah program utama dari Agus-Sylvi, tetapi hanya memberikan salah satu solusi.

"Itu masih termakan berita hoax dan selalu itu-itu saja, jadi kami tegaskan bahwa rumah apung bukanlah program utama, kami sampaikan itu sudah bisa diterapkan di negara-negara lain," kata Agus.

Ia juga menjelaskan bahwa salah satu solusi lainnya adalah dengan menerapkan bangunan vertikal dan mengubah dari konsep horizontal untuk disesuaikan menjadi lebih efisien.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017