Jakarta (ANTARA News) - Operasi Simpatik Tahun 2017 mulai dilaksanakan sejak 1 Maret hingga 21 Maret 2017 atau selama 21 hari ke depan di seluruh polda di Indonesia.

Dalam apel gelar pasukan Ops Simpatik 2017 di halaman Gedung Korlantas, Jakarta, Rabu, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Royke Lumowa mengingatkan jajarannya untuk bersikap sabar dan humanis dalam menjalankankan Operasi Simpatik 2017.

"Mengapa operasi ini namanya Simpatik? Apakah selama ini kita tidak simpatik? Mungkin saja. Setiap masyarakat yang melanggar biasanya sudah takut duluan, apalagi kalau petuganya arogan, marah-marah, terus menilang lagi. Jangan! Menilang dengan sopan, mulai dari penampilan, tutur kata yang baik. Tahan marah-marahnya ya," kata Irjen Royke.

Ia pun mengingatkan jajarannya untuk tidak menerima uang damai dalam melakukan penilangan.

"Bila tutur kata sudah baik, tapi ujung-ujungnya ada transaksi ilegal di pos, itu membuat tidak simpatik. Masyarakat mungkin senang tapi di belakang, dia cerita dengan tetangga. Akhirnya menambah kesalahan polisi, tidak akan simpatik lagi," katanya.

Pada pelaksanaaan Ops Simpatik 2017 ini, Polantas akan menegakkan hukum berupa teguran terhadap sejumlah pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan antara lain melawan arus lalu lintas, pelanggaran rambu lalu lintas dan pelanggaran batas kecepatan.

Dengan mengusung tema "Meningkatkan Simpati Masyarakat Terhadap Polisi Lalu Lintas Guna Mendukung Kebijakan Promoter Kapolri Dalam Rangka Terciptanya Kamseltibcarlantas", operasi ini bertujuan meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas di jalan raya, meminimalisasi pelanggaran dan kecelakaan di jalan, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri dengan terwujudnya opini positif dan citra tertib berlalu lintas, terwujudnya pelayanan Polantas yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme, serta terwujudnya masyarakat yang patuh hukum berlalu lintas.

(Baca juga: Polda Metro Jaya gelar Operasi Simpatik 21 hari)

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017